Jakarta, IDN Times - Anggota Komisi IX DPR RI meminta Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mencarikan solusi bagi dokter Terawan Agus Putranto agar bisa tetap menjadi anggota organisasi profesi dokter tersebut. Menurut mereka, tidak pantas Terawan yang notabene pernah menjabat sebagai Menteri Kesehatan diperlakukan dengan tidak sopan yakni dipecat.
Salah satu yang meminta agar Terawan tetap dipertahankan menjadi anggota IDI adalah politikus Partai Amanat Nasional (PAN), Saleh Partaonan Daulay.
"Kalau dokter Terawan sudah dipecat, kira-kira ada lagi gak solusi untuk dia? Apalah yang bisa kita lakukan agar dokter Terawan jangan sampai teraniaya. Apalagi dia mau pensiun," ungkap Saleh ketika mengikuti Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) komisi IX dengan IDI di Gedung Parlemen, Senayan, Seni (4/4/2022).
Pertemuan pada hari ini merupakan kelanjutan penundaan dari rapat serupa pada Selasa pekan lalu. IDI dipanggil oleh Komisi IX buntut dari keputusan Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) yang memberhentikan Terawan permanen dari IDI. Keputusan itu kemudian direkomendasikan MKEK ke Pengurus Besar IDI dan harus dieksekusi dalam kurun waktu 28 hari.
Keputusan MKEK itu membuat marah banyak pejabat tinggi dan politikus. Mayoritas dari mereka pernah menjadi pasien terapi cuci otak Terawan. Saleh pun mengaku secara terbuka juga pernah menjajal terapi cuci otak Terawan di RSPAD Gatot Subroto.
Desakan kepada IDI agar mencarikan solusi selain pemecatan juga datang dari politikus Partai Golkar, M. Yahya Zaini. "Apakah ada kemungkinan yang bersangkutan direhabilitasi menurut AD/ART IDI?" tanya Yahya.
"Selain itu, saya mengatakan perlu dicarikan solusi. Sebelum waktu 28 hari, perlu ada mediasi karena sudah menyangkut kepentingan publik. Kalau IDI tidak ingin berhadapan dengan publik, maka harus dicarikan solusi yang terbaik," tutur dia lagi.
Lalu, apa respons IDI terhadap desakan itu?