Jakarta, IDN Times - Ketua Komisi V DPR, Lasarua, meminta pemerintah agar tidak malu menerima uluran tangan dari pihak mana pun dalam mengatasi banjir Sumatra. Sebab, memasuki pekan ketiga, masih terdapat keluhan sejumlah titik yang masih terisolir dan yang belum menerima bantuan.
"Per hari ini kami masih menerima laporan, masih ada titik-titik yang belum bisa dijangkau secara penuh oleh tim yang ada di lapangan. Bantu masyarakat dengan cepat. Kalau memang tidak mampu, gak usah malu untuk menerima pertolongan dari pihak manapun," ujar Lasarus ketika memimpin rapat kerja dengan mitranya, Senin (8/12/2025), di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat.
Di sisi lain, Lasarus mengakui adanya keterbatasan anggaran yang dialami oleh pemerintah daerah sehingga menyulitkan mereka dalam menangani dampak bencana. Namun, masih ada peluang untuk mendapat penambahan anggaran.
"Kami ketahui DAK (Dana Alokasi Khusus) DAU (Dana Alokasi Umum) di pemerintah daerah, baik di tingkat provinsi, kabupaten atau kota, pada 2025 dan 2026 mengalami pengurangan. Keterbatasan fiskal daerah mau tidak mau harus ada inisiatif dari pemerintah pusat supaya bencana banjir Sumatra bisa segera ditangani," kata dia.
Meski begitu, politisi PDI Perjuangan (PDIP) tersebut berharap kekurangan anggaran tidak serta merta menyebabkan upaya penanganan bencana jadi buruk di lapangan. Apalagi, pemerintahan Prabowo Subianto belum menetapkan banjir di Sumatra sebagai bencana nasional.
"Kami dari DPR menyerahkan (kewenangan itu) sepenuhnya. Sebab, itu subyektif dari pemerintah. Silakan pemerintah mau menetapkan status ini seperti apa," kata dia.
