Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
C32D36C5-EA84-415C-B8F6-5B8D296A1A7A.jpeg
PT Permodalan Nasional Madani (PNM) terus memperkuat jejak hijau melalui program “PNM Hijaukan Negeri”. (Dok. PNM)

Intinya sih...

  • PNM terus memperkuat jejak hijau melalui program "PNM Hijaukan Negeri".

  • Penambahan 87.078 pohon baru di daerah aliran sungai dan pulau-pulau membantu mengurangi risiko banjir dan abrasi.

  • Program ini mendukung pencapaian sasaran keberlanjutan terkait aksi iklim, ekosistem laut, dan ekosistem daratan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Sebagai bagian dari komitmen mendukung target penghijauan nasional, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) terus memperkuat jejak hijau melalui program “PNM Hijaukan Negeri”.

Hingga minggu pertama November 2025, PNM telah menanam sebanyak 374.839 pohon, setara dengan potensi penyerapan karbon sekitar 8.900 ton CO₂ — meliputi 287.761 pohon pada 67 titik di 2024 dan tambahan 87.078 pohon sepanjang 2025.

Inisiatif ini sejalan dengan gerakan reboisasi besar-besaran pemerintah Indonesia yang bertujuan memulihkan tutupan hutan dan lahan kritis untuk mendukung ketahanan iklim dan lingkungan.

1. "PNM Hijaukan Indonesia” telah menambah 87.078 pohon baru

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) terus memperkuat jejak hijau melalui program “PNM Hijaukan Negeri”. (Dok. PNM)

Aksi terbaru menunjukkan intensifikasi komitmen PNM pada Jumat, 28 November 2025, dilakukan penanaman 800 pohon rambai di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kota Banjarmasin, dan sehari sebelumnya Kamis, 27 November 2025, sebanyak 500 pohon mangrove ditanam di Pulau Banda, Kabupaten Maluku Tengah melalui Cabang Ambon. Dengan tambahan ini, hingga cut-off November 2025 program “PNM Hijaukan Indonesia” telah menambah 87.078 pohon baru.

Pelaksanaan kegiatan berlangsung bersama masyarakat lokal serta nasabah, menandakan bahwa upaya keberlanjutan ini tidak hanya menjadi tanggung jawab korporasi, melainkan gerakan bersama.

2. Program ini memberi kesempatan ekonomi baru masyarakat

Pelatihan dari PNM “Mba Maya” (Membinadan Memberdaya), ketua kelompok memperoleh pembekalan kepemimpinan, komunikasi, serta strategi tata kelola kelompok yang efektif. (Dok. PNM)

Dampak dari penanaman dan konservasi ini dirasakan secara nyata, menambah tutupan hijau, memperbaiki kualitas udara, serta membantu mengurangi risiko banjir dan abrasi, terutama di sekitar pesisir dan aliran sungai melalui reboisasi dan konservasi mangrove.

Bagi masyarakat setempat, program ini memberi kesempatan ekonomi baru: dari pembibitan tanaman, wisata edukasi hingga ruang hidup yang lebih sehat dan nyaman. Di tingkat komunitas, keterlibatan aktif nasabah serta warga memperkuat rasa kepedulian lingkungan dan kebersamaan. Pada skala global, langkah ini mendukung pencapaian sasaran keberlanjutan terkait SDG 13 (Aksi Iklim), SDG 14 (Ekosistem Laut), dan SDG 15 (Ekosistem Daratan).

3. PNM berupaya memberikan manfaat jangka panjang

ilustrasi gedung PNM (dok. PNM)

Salah satu nasabah yang terlibat dalam kegiatan penanaman menyampaikan, “Senang sekali bisa ikut tanam pohon bareng masyarakat, udara jadi lebih segar, lingkungan lebih nyaman, dan semoga hasilnya bisa kita rasakan untuk anak cucu nanti.”

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PNM, Lalu Dodot Patria Ary, menegaskan bahwa, “Kami meyakini bahwa pemberdayaan ekonomi harus berjalan beriringan dengan pelestarian lingkungan. Melalui program ini, PNM berupaya memberikan manfaat jangka panjang bukan hanya bagi nasabah, tetapi juga bagi ekosistem yang menopang kehidupan masyarakat,” ujar Dodot. (WEB)

#PNMuntukUMKM
#PNMPemberdayaanUMKM
#PNMPemberdayaanPerempuan

Editorial Team