Jakarta, IDN Times - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) bakal menyambangi kantor pusat FIFA yang berlokasi di Zurich, Swiss. Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara mengatakan ingin menyerahkan rekomendasi hasil investigasi dari tragedi Kanjuruhan yang telah menewaskan 135 jiwa.
Beka menyebut kunjungan Komnas HAM ke Swiss bukan semata-mata ingin mendatangi markas FIFA, namun mereka bakal hadir dalam konferensi mengenai HAM yakni Universal Periodic Review (UPR). Menurut Beka, ini giliran Indonesia untuk ditinjau.
"Kami akan komunikasi lagi dengan FIFA dan minta waktu di markas besarnya di Zurich. Kebetulan kami akan berangkat ke Jenewa untuk acara yang lain. Di sela-sela kunjungan, kami akan mencoba meminta waktu ke FIFA. Kami akan menjelaskan temuan-temuan yang ada beserta rekomendasi yang kami serahkan secara langsung," ungkap Beka di kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat pada Rabu, 2 November 2022 lalu.
Ini merupakan langkah lanjutan dari Komnas HAM lantaran permintaan keterangan tertulis yang sebelumnya dilayangkan tak direspons oleh FIFA. "Komnas HAM sudah meminta keterangan tertulis kepada FIFA namun hingga detik ini belum ada respons," tutur dia.
Sebelumnya, Komnas HAM juga ikut meminta keterangan dari FIFA lantaran mereka ingin mendalami pengawasan FIFA terhadap Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) selaku anggota federasi. Poin kedua yang ingin digali oleh Komnas HAM yakni pengawasan regulasi FIFA terhadap PSSI, termasuk mekanisme sanksi jika ditemukan pelanggaran.
Ia menjelaskan akan ada empat komisioner yang bakal berangkat ke Jenewa. Selain Beka, ada pula Mohammad Choirul Anam, Ahmad Taufan Damanik dan Sandra Moniaga.
Lalu, kapan hasil laporan akhir Komnas HAM bakal diserahkan ke Presiden Joko "Jokowi" Widodo?