Jakarta, IDN Times - Pada Pemilu lima tahun lalu, yakni 21-22 Mei 2019, Komnas Perempuan melakukan pemantauan di Jakarta terkait Pemilu, khususnya Pilpres di Indonesia. Kala itu suasana pemilu disertai kericuhan yang mengakibatkan beberapa korban jiwa, dengan dampak langsung terhadap perempuan.
Wakil Ketua Komnas Perempuan Mariana Amiruddin mengatakan kericuhan lima tahun lalu terjadi akibat menajamnya bentrokan politik identitas yang memecah belah masyarakat dan memicu konflik.
“Ini merupakan akumulasi dari peristiwa-peristiwa sebelumnya, yaitu Pilpres 2014, kemudian Pilgub tahun 2017 dan puncaknya Pilpres 2019,” kata Mariana dalam konferensi pers, Kamis (1/2/2024)