Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Anggota Komisi 1 Fraksi Partai NasDem Amelia Anggraini. (Dok. Fraksi Partai NasDem)
Anggota Komisi 1 Fraksi Partai NasDem Amelia Anggraini. (Dok. Fraksi Partai NasDem)

Intinya sih...

  • Stabilitas kawasan jadi aset strategisAmelia menegaskan, stabilitas kawasan adalah aset strategis bagi pembangunan nasional dan keamanan negara. Indonesia perlu menyiapkan langkah antisipatif jika eskalasi terus meningkat.

  • Indonesia punya tanggung jawab moralSebagai negara terbesar di ASEAN, Indonesia memiliki tanggung jawab moral dan strategis untuk menjaga stabilitas kawasan Asia Tenggara. Ketegangan di Thailand dan Kamboja harus menjadi perhatian serius.

  • Eskalasi Thailand dan Kamboja kian meningkatKonflik bersenjata antara Thailand dan Kamboja telah mengobarkan ketegangan antara kedua negara tetangga. Perselisihan tersebut memiliki konsekuensi politik yang besar bagi

Jakarta, IDN Times - Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Fraksi Patai NasDem, Amelia Anggraini meminta Pemerintah Indonesia mendorong Thailand-Kamboja saling menahan diri, membuka dialog, dan mencari solusi damai.

Amelia mengatakan, Indonesia punya pengalaman panjang sebagai juru damai di kawasan Asia Tenggara seperti menyelesaikan konflik Kamboja pada akhir 1980-an dan juga dalam penyelesaian krisis Rakhine di Myanmar.

"Indonesia melalui jalur diplomasi damai, baik secara bilateral maupun dalam kerangka ASEAN, harus mendorong kedua negara untuk menahan diri, membuka dialog, dan mencari solusi damai," kata Amelia Anggraini dalam keterangannya, Jumat (25/7/2025).

1. Stabilitas kawasan jadi aset strategis

Amelia menegaskan, stabilitas kawasan adalah aset strategis bagi pembangunan nasional dan keamanan negara. Jangan sampai konflik bilateral negara tetangga berkembang menjadi konflik terbuka yang bisa merembet ke negara lain.

Menurut dia, di sini lah kepemimpinan Indonesia diuji, bukan hanya sebagai penengah, tapi juga sebagai penjaga perdamaian regional. Ia juga mewanti-wanti Indonesia perlu menyiapkan langkah antisipatif jika eskalasi terus meningkat.

Pemerintah perlu juga memperkuat sistem deteksi dini regional, meningkatkan koordinasi dengan negara-negara ASEAN dan mempersiapkan skenario evakuasi WNI di kawasan terdampak jika situasi memburuk.

"Kita tidak bisa hanya bergantung pada diplomasi normatif," ujar dia.

2. Indonesia punya tanggung jawab moral

Sebagai negara terbesar di ASEAN dan pendiri utama organisasi ini, Amelia menilai, Indonesia memiliki tanggung jawab moral dan strategis untuk terus menjaga stabilitas kawasan Asia Tenggara.

Dia menegaskan, ketegangan di Thailand dan Kamboja hari ini harus menjadi perhatian serius, karena berpotensi mengganggu perdamaian regional dan mengancam kerja sama ASEAN yang selama ini dibangun atas dasar konsensus dan non-konfrontasi.

"Indonesia memiliki tanggung jawab moral dan strategis untuk terus menjaga stabilitas kawasan Asia Tenggara," kata dia.

3. Eskalasi Thailand dan Kamboja kian meningkat

Diketahui, konflik bersenjata terjadi di Asia Tenggara melibatkan Thailand dan Kamboja. Insiden saling tembak ini terjadi sehari setelah seorang tentara Thailand kehilangan kakinya dalam ledakan ranjau darat.

Insiden terbaru ini telah mengobarkan ketegangan antara kedua negara tetangga di Asia Tenggara tersebut. Terlebih, sengketa perbatasan yang telah berlangsung lama kini mengancam akan meningkat menjadi konflik yang lebih luas, dan hubungan memburuk ke level terendah dalam beberapa tahun.

Memanasnya hubungan kedua negara ini sudah terjadi sejak Mei, ketika seorang tentara Kamboja tewas dalam bentrokan antara pasukan Thailand dan Kamboja, di mana kedua belah pihak melepaskan tembakan di wilayah perbatasan yang diperebutkan di Segitiga Zamrud, tempat Kamboja, Thailand, dan Laos bertemu.

Perselisihan tersebut sejak saat itu memiliki konsekuensi politik yang besar bagi Thailand dan memicu semangat nasionalis di kedua negara.

Mantan Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra diskors dari tugasnya awal bulan ini dan berpotensi dipecat setelah isu skandal percakapan teleponnya dengan mantan pemimpin Kamboja yang berpengaruh bocor. Dalam rekaman itu, ia mengkritik tindakan tentaranya sendiri dalam perselisihan tersebut.

Editorial Team