Smart Kampung: Konsep Smart City Banyuwangi yang Telah Diterapkan

Banyuwangi, IDN Times – Penerapan smart city telah menjadi sebuah kebutuhan bagi sebuah daerah untuk maju. Banyuwangi sendiri telah menerapkan konsep smart city yang dinamai Smart Kampung untuk percepatan pembangunan daerah sekaligus memberikan pelayanan publik yang terbaik bagi warganya.
“Penggunaan teknologi informasi (TI) yang dikemas seperti konsep smart city bagi Banyuwangi merupakan sebuah kebutuhan. Dengan wilayah yang luas dengan jumlah penduduk lebih dari satu juta cara ini memungkinkan Banyuwangi melakukan pemerataan pembangunan dan memberikan kemudahan akses pelayanan publik bagi warganya,” kata Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas.
1. Smart city di Banyuwangi dikenal dengan sebutan Smart Kampung
Konsep smart city di Banyuwangi diimplementasikan dengan sebutan Smart Kampung. Sebutan ini menyesuaikan dengan kondisi demografis Banyuwangi didominasi pedesaan dengan jumlah hingga 189 desa dan 28 kelurahan.
Jarak desa desa tersebut sebagian dengan pusat kota di Banyuwangi sangat jauh dengan waktu tempuh bisa mencapai tiga jam. Warga yang butuh dokumen harus menuju ke kantor kecamatan atau pusat kota yang lokasinya cukup jauh sehingga tidak efisien.
“Dengan Smart Kampung, secara bertahap administrasi cukup diselesaikan di desa. Tapi tentu butuh TI karena yang berjalan adalah datanya, bukan orangnya. Saat ini sebagian desa sudah menerapkan Smart Kampung, termasuk yang jauh dari pusat kota. Sudah sekitar 60 desa teraliri fiber optic, kita targetkan 145 desa tersambung fiber optic pertengahan 2018,” papar Anas.