Jakarta, IDN Times - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) mencurigai keterlibatan sejumlah elite politik dalam lingkaran Istana yang mewacanakan penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden tiga periode.
Wakil Koordinator KontraS Rivanlee Anandar menyebut wacana perpanjangan masa jabatan presiden dan penundaan Pemilu 2024 merupakan bentuk kongkalikong politik antar elite yang dilakukan secara terstruktur dan tersistematis. Pihaknya khawatir wacana ini akan terus berlangsung masif di daerah secara diam-diam.
“Bahkan kami mencurigai bahwa wacana ini datang dari sekeliling istana dalam hal ini kabinet kerja. Eskalasinya pun menyasar untuk memobilisasi struktural bawah dalam pemerintahan seperti halnya Kepala Desa,” kata Rivanlee dalam keterangan tertulis, Minggu (10/4/2022).