Kontroversi Asbes dalam Bedak Bayi Johnson & Johnson
Jakarta, IDN Times - Produsen produk perawatan tubuh bayi, Johnson & Johnson, kembali tersandung masalah. Perusahaan farmasi asal Amerika Serikat itu disebut mengetahui sejak lama bahwa bedak bayi mereka mengandung asbes.
Johnson & Johnson tengah menghadapi ribuan gugatan yang menyebut bedak perusahaan itu menyebabkan kanker. Rupanya, sejumlah dokumen dari gugatan itu bocor ke media massa.
1. Perusahaan disebut mengetahui soal kandungan asbes sejak 47 tahun yang lalu
Situs BBC edisi Jumat (14/12) menyebutkan, informasi tersebut muncul dalam laporan investigasi media Reuters. Dalam investigasi itu, ada dokumen-dokumen yang menunjukkan bahwa internal J&J sudah mengetahui ada jejak asbes dalam produk mereka, setidaknya sejak 1971 atau 47 tahun yang lalu.
Dikutip dari VOA, Reuters mengutip dokumen yang dirilis sebagai bagian dari gugatan di mana penggugat mengklaim bahwa bedak bubuk bayi Johnson & Johnson bisa dikaitkan dengan kanker ovarium.
Dalam laporan disebutkan, para eksekutif perusahaan tahu bahwa bedak bayi itu mengandung sejumlah kecil asbes sejak puluhan tahun lalu, tetapi sengaja tidak memberitahu secara terbuka.