Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi autopsi (IDN Times/Esti Suryani)
ilustrasi autopsi (IDN Times/Esti Suryani)

Intinya sih...

  • KPAI meminta kepolisian memproses hukum kasus perundungan Hisyam sejak awal

  • Kondisi Hisyam memburuk setelah benturan, menjalani perawatan intensif di RS Fatmawati

  • Hisyam mengaku alami perundungan berulang sebelum meninggal pada Minggu (16/11/2025)

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Komisioner KPAI Diyah Puspitarini menegaskan bahwa autopsi dapat dilakukan untuk memastikan penyebab kematian Muhamad Hisyam (13), siswa SMPN 19 Ciater, Tangsel, yang meninggal pada Minggu (16/11/2025) setelah diduga mengalami perundungan.

Diyah menekankan bahwa pemeriksaan lebih lanjut dapat dilakukan, termasuk autopsi apabila diperlukan untuk mengungkap penyebab pasti meninggalnya Hisyam.

"Dan jika memang ada yang diperlukan terkait kejelasan penyebab kematian bisa dilakukan autopsi," kata dia kepada IDN Times, Senin (17/11/2025).

1. KPAI sejak awal telah meminta kepolisian memproses hukum

KPAi dan KPPA datangi pondok pesantren Az-Zayadiyy, Sabtu (21/9/2024). (Dok/Istimewa)

Hisyam, siswa kelas VII-6, sebelumnya diduga mengalami perundungan pada 20 Oktober 2025. Menurut keterangan keluarga, dia dipukul menggunakan kursi besi oleh teman sebangkunya saat jam istirahat.

Diyah menjelaskan, KPAI sejak awal telah meminta kepolisian memproses hukum kasus ini demi memastikan hak korban terpenuhi dan keluarga mendapatkan kejelasan.

"Kami prihatin atas kejadian ini dan hari Selasa yang lalu kami sudah mendesak pihak kepolisian untuk memproses hukum. KPAI akan memastikan hak anak terlindungi dan anak mendapatkan kejelasan penyebab kematiannya," katanya.

2. Kondisi korban memburuk setelah benturan

ilustrasi perundungan (IDN Times/Novaya)

Akibat benturan tersebut, kondisi Hisyam menurun hingga mengalami kelemahan tubuh dan gangguan penglihatan. Ia kemudian menjalani perawatan intensif di RS Fatmawati selama lebih dari sepekan.

Diyah menjelaskan bahwa perlu ada pendalaman menyeluruh mengenai kondisi korban, termasuk potensi faktor kesehatan yang sudah ada sebelumnya.

"Karena info yang saya dengar anak juga memiliki riwayat sakit, namun apa pun itu yang jelas bahwa ada bullying yang harus digarisbawahi, perkara berdampak dengan kesehatan memang harus dibuktikan lagi," ujarnya.

3. Korban sempat mengaku alami perundungan berulang

Ilustrasi meninggal dunia. (IDN Times/Mardya Shakti)

Kakak sepupunya, Rizky Fauzi, menyampaikan bahwa Hisyam beberapa kali bercerita soal perundungan yang dialaminya.

“Bilang kepalanya dipukul pakai kursi besi. Badannya lemas, sampai susah jalan. Matanya juga sempat rabun,” ujar Rizky.

Hisyam dinyatakan meninggal pada pukul 06.00 WIB, Minggu (16/11/2025). Keluarga menjemput jenazah dari RS Fatmawati untuk dimakamkan di Serpong.

Editorial Team