Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250606-WA0001.jpg
Kebakaran toko ban di Bekasi (Dok. Istimewa)

Intinya sih...

  • Oscar diminta uang Rp2,4 juta untuk solar mobil damkar

  • Kadis Damkar menegaskan bahwa petugas tidak pernah meminta uang kepada korban kebakaran

  • Abi akan memanggil anggota yang bertugas dan meminta mereka mengembalikan uang yang sudah diterima

Bekasi, IDN Times - Sebuah toko ban di Jalan Raya Jatimakmur, Kelurahan Jatimakmur, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi mengalami kebakaran pada Jumat (6/6/2025) dini hari.

Pemilik toko, Oscar, mengaku mengalami kerugian mencapai Rp10 miliar akibat peristiwa tersebut. Namun, saat proses pemadaman sedang berlangsung atau pada Jumat sore, Oscar menerima telepon dari seseorang yang mengaku sebagai petugas damkar.

Saat itu, lanjut Oscar, orang yang mengaku petugas Damkar meminta uang sebesar Rp8 juta dengan alasan ucapan terima kasih kepada petugas karena telah berjuang memadamkan api.

Setelah mengetahui hal tersebut, Oscar pun menuju lokasi kebakaran untuk menemui penelepon yang mengaku sebagai petugas damkar. Sesampainya di lokasi, Oscar bertemu dengan petugas damkar dan warga yang menelepon dan mengaku sebagai petugas damkar.

"Saya ngomong sama Dantonnya, 'pak itu Rp8 juta tidak bisa kurang?'. Saya to the point. Terus Dantonnya kaget, 'saya engga pernah minta uang pak'," kata Oscar menirukan percakapannya dengan Komandan Damkar kala itu, saat dikonfirmasi, Selasa (10/6/2025).

Setelah mendapatkan penjelasan dari anggota Damkar, dia pun lantas meninggalkan warga yang sebelumnya meminta Rp8 juta kepada dirinya.

1. Dimintai uang solar Rp2,4 juta

Ilustrasi Mobil pemadam kebakaran(Dok. IDN Times/istimewa)

Setelah kejadian tersebut, Oscar mencoba menghampiri petugas damkar dan menanyakan apa yang dibutuhkan. Kepada Oscar, petugas damkar tersebut memerlukan uang untuk dibelikan solar mobil damkar.

"Dia bilang 'Damkar tidak minta uang, tapi kita butuh untuk solar dex bahan bakar Rp400 ribu per mobil x 6 (mobil) jadi Rp2,4 juta'. Jadi kita kasih (uangnya)," jelasnya.

Setelah memberikan uang, Oscar berharap petugas damkar tidak meninggalkan lokasi hingga api benar-benar padam.

"Sampai besok-besoknya udah 2 hari kemudian api juga masih ada, Damkar juga udah pada pergi. Kita dateng ke situ juga udah ditinggal sih, maksudnya (Jumat (6/6)) malam itu juga udah ditinggal (sama petugas damkar)," jelasnya.

2. Damkar tidak pernah meminta uang

Ilustrasi kebakaran. (Dok IDN Times)

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Kadisdamkarmat) Kota Bekasi, Abi Hurairah menyampaikan, dirinya tidak pernah memberikan intruksi untuk memungut biaya kepada korban kebakaran.

"Tolong dicatat, bahwa kami tidak pernah meminta sesen pun dalam penanganan kebakaran maupun penyelamatan. Biasanya, kalau anggota kami itu, setelahnya dikasih nasi padang itu hal yang wajar. Tapi untuk meminta uang belum pernah. Itu saya tanamkan kepada mereka," katanya saat dikonfirmasi.

Dia menyampaikan, seluruh kebutuhan petugas kebakaran termasuk bahan bakar sudah sepenuhnya ditanggung Pemerintah Kota Bekasi.

"Karena uang letih uang lelah sudah ada posnya, BBM sudah ada posnya, tugas mereka hanya melakukan pemadaman maupun penyelamatan," jelasnya.

3. Memanggil anggota yang bertugas

Potret anggota Damkar memadamkan api (Foto: Damkar)

Abi juga mengatakan, dirinya akan memanggil seluruh anggotanta yang bertugas saat memadamkan api di toko ban tersebut. Dia juga akan meminta kepada anggotanya untuk mengembalikan uang yang sudah diterima.

"Saya akan kumpulkan mereka dan harus mengembalikan," tegasnya.

Abi mengatakan, dirinya akan memberikan sanksi terhadap anggotanya jika terbukti bersalah.

"Pasti saya akan berikan sanksi. Saya tidak pernah ngajarin mereka untuk minta duit. Apalagi untuk BBM. Semuanya sudah ditanggung oleh pemerintah," tegas Abi.

"Saya tidak pernah main-main dengan kedisiplinan. Saya tidak akan pernah main-main dengan itu," tambahnya.

Editorial Team