Ilustrasi (Instagram/amarselan)
Setelah salat Jumat, ribuan warga Palestina melakukan protes di lebih dari 200 lokasi di Tepi Barat. Lebih dari 500 warga Palestina terluka, mereka terkena peluru tentara Israel, gas air mata dan tembakan.
Ratusan warga Palestina di Yordania juga mencoba melakukan unjuk rasa di perbatasan Yordania dengan Israel pada hari yang sama, tetapi dihentikan pasukan keamanan Yordania. Sementara warga Palestina di Lebanon selatan mencoba memasuki perbatasan Israel.
Protes itu terjadi di tengah eskalasi hari-hari pertempuran antara Israel dan Hamas, yang menguasai Jalur Gaza. Israel melancarkan lebih banyak serangan udara dan tembakan tank di Jalur Gaza pada Jumat, sementara kelompok bersenjata Palestina terus meluncurkan roket ke Israel.
Di pos pemeriksaan Beit El di al-Bireh, dekat Ramallah di Tepi Barat, ratusan warga Palestina dari faksi politik saingan Hamas, Fatah dan Front Populer sayap kiri untuk Pembebasan Palestina (PFLP) berbaris bersama mereka yang tidak memiliki afiliasi politik menggelar aksi solaidaritas untuk mendukung warga Gaza dan Palestina di Yerusalem Timur.
Suara tembakan dari Israel dan peluru baja berlapis karet pecah di udara saat ambulans mondar-mandir membawa demonstran yang terluka, sementara asap mengepul ke udara dari ban yang dibakar pengunjuk rasa.
Malak Abu Rab dari Ramallah mengatakan kepada Al Jazeera bahwa dia ikut serta dalam aksi protes bersama putrinya, Tuleen 13 tahun, dan putranya Jad, 10 tahun, untuk mendukung mereka yang terbunuh di Gaza, serta orang-orang Palestina di Yerusalem Timur yang diancam akan diusir dari Syekh. Dia bersama ratusan demonstran lainnya terluka dalam penggerebekan polisi Israel baru-baru ini di Masjid Al-Aqsa di kota itu.
"Di Yerusalem, permukim Israel, didukung oleh tentara, mencoba mengusir orang dari rumah mereka, perilaku yang telah dilakukan Israel selama beberapa dekade, dan inilah saatnya untuk menghentikan ini," kata Malak.
"Orang Palestina berbicara dengan bahasa yang sama tentang masalah ini dan perasaan mereka juga sama," sambung dia.