Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Konferensi pers kasus kebakaran Gedung Terra Drone Selasa (10/12/2025). (IDN Times/Regina Sofya)
Konferensi pers kasus kebakaran Gedung Terra Drone Selasa (10/12/2025). (IDN Times/Regina Sofya)

Intinya sih...

  • Tujuh korban kebakaran Terra Drone diduga meninggal karena terhirup gas karbon monoksida yang bersifat beracun.

  • Korban juga mengalami luka bakar derajat dua dan kesulitan identifikasi sidik jari akibat luka bakar tersebut.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Tim medis Rumah Sakit Polri mengungkapkan, korban meninggal dunia dalam peristiwa kebakaran gedung kantor Terra Drone, Kemayoran, Jakarta Pusat, diduga kuat meninggal akibat menghirup gas karbon monoksida (CO).

Kepala RS Polri, Prima Heru Yuliharyono, mengatakan, hasil pemeriksaan awal terhadap jenazah menunjukkan penyebab kematian mengarah pada paparan asap dan gas karbon monoksida yang bersifat sangat beracun.

Hal tersebut diketahui melalui pemisahan pemeriksaan medis oleh tim forensik serta pemeriksaan laboratorium sederhana terhadap sampel darah korban.

“Prinsip kami mengarah kepada terhirupnya asap dan kemudian gas karbon monoksida. Dari pemeriksaan darah juga menunjukkan kandungan karbon monoksida yang tinggi,” ujar Heru dalam konferensi pers, Selasa (10/12/2025).

Dia menjelaskan, gas karbon monoksida dapat muncul dalam berbagai peristiwa kebakaran akibat proses pembakaran. Gas ini berbahaya karena berkompetisi dengan oksigen dalam darah sehingga menghambat suplai oksigen ke organ tubuh dan dapat menyebabkan kematian.

Selain itu, ketujuh jenazah diketahui mengalami luka bakar derajat dua dengan kondisi kulit melepuh di sejumlah bagian tubuh. Beberapa korban juga mengalami kesulitan identifikasi sidik jari akibat luka bakar tersebut.

Sementara itu, terkait penyebab pasti kebakaran, Kabid Humas Polri, Budhi Hermanto, menyatakan masih menunggu hasil pemeriksaan dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri.

“Untuk penyebab kebakaran, kami masih menunggu hasil resmi dari Puslabfor,” kata dia.

Polisi juga memastikan tidak ada tambahan korban yang tertinggal di lokasi kejadian. Setelah proses penyisiran dan sterilisasi gedung oleh petugas pemadam kebakaran dan kepolisian, seluruh area, termasuk jalur evakuasi dan lift, dinyatakan aman.

“Total korban sebanyak 22 orang, terdiri dari tujuh laki-laki dan 15 perempuan,” kata Kabid Humas.

Sebanyak 19 karyawan berhasil diselamatkan melalui evakuasi di rooftop gedung. Tidak ada karyawan Terra Drone yang dirawat inap akibat insiden ini. Namun, satu anggota kepolisian, yaitu Kapolsek Kemayoran, mengalami luka akibat pecahan kaca saat proses evakuasi.

Proses identifikasi jenazah masih terus berlangsung. Tim Disaster Victim Identification (DVI) melakukan pencocokan data antemortem dan postmortem melalui dua tim terpisah yang akan direkonsiliasi. Hingga saat ini, sebagian korban masih belum teridentifikasi.

Budhi mengatakan, pada Rabu siang hari akan dilakukan prosesi penyerahan jenazah dari rumah sakit kepada penyidik dan penyidik kepada pihak keluarga.

Editorial Team