Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Wakil Ketua KPAD Kota Bekasi, Novrian. (IDN Times/Imam Faishal)
Wakil Ketua KPAD Kota Bekasi, Novrian. (IDN Times/Imam Faishal)

Bekasi, IDN Times - Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi bakal memeriksa kondisi psikologis anak yang ikut bermain kuda tomprok di SMN 7 Kota Bekasi, Jalan Belanak Raya, Kecamatan Bekasi Selatan, pada Jumat (17/11/2023). 

Wakil Ketua KPAD Novrian menjelaskan, pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan mental anak setelah melihat temannya yang berinisial MA (13) meninggal saat bermain kuda tomprok. 

"Kita coba koordinasi pada sekolah, nanti kita bikin satu momen asesmen. Kita akan melihat anak-anak yang hari itu bermain," katanya kepada wartawan, Senin (20/11/2023). 

1. Sebelas anak dan keluarganya akan diasesmen

Ilustrasi pelaja di Kota Bekasi. (IDN Times/Imam Faishal)

Novrian juga mengatakan, nantinya ada 11 anak yang diasesmen. Selain itu, pihaknya juga akan memberikan edukasi kepada orang tua 11 anak itu. 

"Ada 11 nanti kita coba asesmen semuanya. Bahkan kita coba libatkan keluarga, karena asesmen trauma atau edukasi bukan hanya pada siswa saja, tapi juga pada orang tua," jelasnya. 

Untuk mempermudah asesmen, dirinya juga akan meminta satu ruangan kepada pihak sekolah agar dapat mendampingi anak satu per satu ataupun secara kelompok. 

2. Satu anak alami trauma

ilustrasi depresi (IDN Times/Besse Fadhilah)

Saat ini, KPAD sudah mendapatkan satu anak yang mengalami gangguan psikologis usai melihat temannya meninggal dunia usai bermain kuda tomprok. 

"Karena kita dapat informasi ada 1 anak yang mengalami trauma ketika melihat temannya tergeletak dan meninggal dunia. Yang kami khawatirkan itu akan menjadi trauma, tapi mudah-mudahan tidak," ungkapnya. 

3. Korban sempat mengeluarkan busa

Kapolsek Bekasi Selatan Kompol Jupriono. (IDN Times/Imam Faishal)

Sebelumnya, Kapolsek Bekasi Selatan Kompol Jupriono menjelaskan, korban MA terjatuh saat bermain kuda tomprok. Saat itu, korban langsung tidak sadarkan diri dan mengeluarkan busa dari mulutnya. 

"Saat di TKP korban pingsan, mulutnya keluar busa. Kemungkinan (terjadi benturan) di bagian kepala bagian belakang," jelasnya. 

Korban diketahui meninggal sesaat setelah tiba di Rumah Sakit Primaya, Bekasi Selatan. 

"Saat di rumah sakit, luka luarnya tidak terlihat. Namun demikian keluarga korban itu tidak menghendaki untuk diautopsi," jelasnya. 

Editorial Team