Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Patiar Manurung

Jakarta, IDN Times - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut kondisi daerah dengan jalan rusak parah tidak hanya terjadi di Lampung. Ada daerah dengan infrastruktur yang memprihatinkan.

"Ini sebetulnya bukan hanya di Lampung soal infrastruktur rusaknya jalan-jalan, di daerah-daerah lain pun banyak infrastruktur yang dibangun dengan kualitas memprihatinkan," ujar Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, Kamis (18/5/2023).

1. KPK soroti potongan oknum dalam proyek pemerintah

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata (IDN Times/Aryodamar)

Alexander mengatakan, anggaran pemerintah pusat maupun daerah banyak yang terserap dalam pembangunan proyek infrastruktur. Namun, tanpa pengawasan yang baik, kualitas infrastruktur jadi menurun.

Apalagi, kata Alex, apabila sebuah anggaran proyek yang serapannya betul-betul untuk infrastruktur hanya 60-70 persen karena ada pungutan oknum. Artinya ada kebocoran anggaran.

"Artinya ada kebocoran besar di dalam proses pengadaan barang dan jasa atau pembangunan infrastruktur itu terdapat kebocoran anggaran yang sangat besar karena adanya pungutan dari berbagai pihak yang tidak bertanggung jawab," ujar Alex.

2. KPK soroti kurangnya pengawasan pembangunan proyek

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata (IDN Times/Aryodamar)

Alex menyoroti kurangnya pengawasan dalam pembangunan proyek infrastruktur. Menurutnya, pengawasan yang dilakukan hanya formalitas.

"Ya sebatas formalitas saja. Misalnya pekerjaan baru selesai 50 persen tapi dibuat berita acara seolah-olah 80 persen demikian juga kualitas jalan itu tidak baik tapi dinilai baik," ucap Alex.

3. Ada daerah infrastrukturnya memprihatinkan, padahal anggaran besar

Ilustrasi jalan rusak (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Alex menyebut banyak daerah dengan kondisi infrastruktur memprihatinkan. Padahal anggarannya sudah besar.

"Seharusnya jalan dengan anggaran bisa bertahan tiga tahun ternyata baru satu musim hujan sudah amblas aspalnya, misalnya seperti itu. Dari satu sisi kualitas pengerjaannya yang kita pertanyakan," imbuhnya.

Editorial Team