ilustrasi antrean bus TransJakarta sebelum Halte Jamsostek-Gatot Soebroto, Jakarta. (IDN Times/Rochmanudin)
Musa berharap sistem pembayaran pada layanan TransJakarta dikembalikan seperti sebelumnya dengan menggunakan single tarif.
"Jadi, tidak perlu lagi 'tap in/tap out'. Jadi, teman-teman misalkan ada yang tidak bawa kartu bisa dibayar sama temannya. Tujuannya agar sebanyak banyaknya masyarakat itu menggunakan bus TransJakarta. Ternyata diubah sistem dan dibuat 'tap in/tap out'. Itu yang kami pertanyakan," kata dia.
Selain itu, Musa juga menyoroti mengenai dugaan adanya pihak ketiga dalam pengelolaan payment gateway. "Karena ternyata juga, 'payment gateway' yang seharusnya kan uang itu masuknya langsung ke TransJakarta, ternyata ada pihak ketiga yang mengelola 'payment gateway'. Jadi, uangnya masuk ke dia dulu."
"Seharusnya kalau ada iktikad baik, PT TransJakarta kan bisa bekerja sama dengan PT Bank DKI, karena Bank DKI punya izin 'payment gateway'," ujar Musa, menambahkan.