Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Romahurmuziy akhirnya tiba di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat (15/3) sekitar pukul 20:13 WIB. Ia diterbangkan dari Bandara Juanda, Surabaya sekitar pukul 17:30 WIB.
Pria yang akrab disapa Rommy itu diboyong ke gedung antirasuah lantaran terjaring dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Surabaya pada Jumat pagi kemarin. Ia diciduk bersama lima orang lainnya yang terdiri dari unsur staf anggota DPR, pejabat swasta, dan pejabat dari Kementerian Agama di daerah serta pusat.
Begitu tiba di gedung KPK, Rommy tidak mengucapkan sepatah kata apa pun. Ia seolah bersembunyi di balik kaca mata hitam, masker dan topi yang melekat di tubuhnya. Hal ini tidak biasa dilakukan oleh pihak yang diduga melakukan korupsi.
Juru bicara KPK Febri Diansyah tidak merespons alasan di balik institusi tempatnya bekerja malah membiarkan Rommy mengenakan kaca mata hitam, masker dan topi untuk menutupi wajahnya. Ia menjelaskan soal barang bukti yang ditemukan dari operasi senyap pada Jumat kemarin. Mantan aktivis antikorupsi itu menyebut ditemukan sejumlah uang dari OTT tersebut.
"Ada uang sekitar Rp100 jutaan yang diamankan di lokasi dalam bentuk mata uang rupiah," ujar Febri kepada media pada dini hari tadi di gedung KPK.
Lalu, mengapa penyidik KPK turut menyegel ruang kerja Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin dan Sekjen?