Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
(Kampanye Damai oleh dua calon presiden) ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tiba-tiba saja menyatakan walk out dalam deklarasi kampanye damai yang digelar di kawasan Monas, Jakarta Pusat pada Minggu (23/9). Ia memang sempat terlihat berada di deretan para tamu undangan deklarasi kampanye damai. Tapi, baru lima menit, Presiden ke-6 itu tiba-tiba memutuskan pergi.

Lho mengapa? Menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat, Hinca Panjaitan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah melanggar sendiri aturan yang mereka buat soal penggunaan atribut partai politik. 

“Kami sangat menyayangkan kejadian tersebut,” kata Hinca yang ditemui di gedung SMESCO pagi tadi. 

Lalu, bagaimana respon Komisi Pemilihan Umum (KPU) menanggapi kejadian itu?

1. KPU meminta peserta kampanye damai mengenakan baju daerah dan bukan atribut partai

IDN Times/Gregorius Aryodamar

Ketika dikonfirmasi, KPU mengakui ada aturan yang melarang penggunaan atribut partai di lokasi deklarasi kampanye damai. Hal itu juga yang membuat tamu undangan mengenakan atribut baju adat daerah-daerah di Indonesia.

“Memang ada kesepakatan yang melarang penggunaan atribut partai sehingga yang digunakan atribut baju adat daerah. Bendera partai pun bukan disediakan oleh kami,” ujar Komisioner KPU, Hasyim Asyari.

2. Baik pendukung Jokowi dan Prabowo sama-sama mengenakan atribut partai politik

Editorial Team

EditorAryodamar

Tonton lebih seru di