Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Jakarta, IDN Times - Komisi Pemilihan Umum (KPU) melarang calon presiden dan wakil presiden untuk tidak berkampanye di tempat pendidikan dan rumah ibadah. Termasuk salah satunya adalah pesantren.

Disampaikan oleh Komisioner KPU Wahyu Setiawan, apabila ada yang melanggar maka akan dikenakan sanksi pidana. "Tentu saja tempat ibadah, tempat pendidikan, fasilitas pemerintah memang tidak boleh untuk berkampanye. Pesantren termasuk. Dalam aturan itu lembaga pendidikan termasuk pendidikan formal dan non formal," kata Wahyu di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Jumat (28/9).

Mendengar larangan kampanye di pesantren, lalu bagaimana tanggapan calon Wakil Presiden Nomor Urut 01 Ma'ruf Amin?

1. Ma'ruf akui tak pernah kampanye di pesantren

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Ma'ruf yang saat ini tengah gencar sowan ke pesantren-pesantren mengaku bahwa selama ini datang ke pesantren bukan untuk berkampanye, melainkan untuk silahturahmi.

"Saya gak pernah kampanye, saya untuk silaturahmi," ujar Ma'ruf di Hotel Bintang, Jakarta Pusat, Minggu (7/10).

2. Ma'ruf akui akan tetap berkunjung ke pesantren

ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Meski ada larangan berkampanye di pesantren, Ma'ruf menyampaikan bahwa ia akan tetap datang ke pesantren-pesantren untuk silaturahmi.

"Oh iya (datang ke pesantren), itu kan dunia saya," terangnya.

3. Sandiaga gencar ke pesantren, Ma'ruf tak permasalahkan

IDN Times/Irfan Fathurochman

Selain Ma'ruf, calon Wakil Presiden Nomor Urut 02 Sandiaga Uno juga santer melakukan kunjungan-kunjungan pribadi ke pesantren-pesantren di Jawa Timur. Melihat gencarnya kunjungan Sandiaga ke pesantren-pesantren, Ma'ruf pun tidak mempermasalahkan hal itu.

"Ya boleh saja," ungkapnya singkat.

Editorial Team