Jakarta, IDN Times - Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto menjelaskan kronologi peristiwa penyerbuan yang dilakukan oleh 33 prajurit TNI Angkatan Darat ke Desa Cinta Adil, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara pada 9 November 2024 lalu.
Menurut Agus, peristiwa itu bermula dari teguran anggota TNI AD kepada sejumlah anak muda yang tergabung ke dalam geng motor. Geng motor itu disebut kebut-kebutan dengan motor sehingga meresahkan masyarakat.
"Anggota Kodam I/BB menegur (anggota geng motor), tapi tidak terima. Maka, terjadi adu mulut, perkelahian hingga perkelahian massal," ujar Agus di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (11/11/2024).
Ia menilai anggota geng motor yang sudah meresahkan sudah sepatutnya ditertibkan. Itu karena mereka dianggap meresahkan masyarakat dan menganggu jalan-jalan umum.
"Kebanyakan kan motornya juga bodong. Jadi, memang kita semua harus sepakat bahwa mereka memang perlu ditertibkan," tutur dia.
Apalagi pemerintah, kata Agus, tengah fokus untuk membantu dan membuat masyarakat sejahtera. Salah satunya lewat program makan bergizi untuk anak sekolah.
"Supaya ke depan kita punya generasi-generasi yang unggulan, bukan preman-preman seperti itu," ujarnya.