Kronologi Truk Amunisi TNI AD Terbakar di Tol Gempol, 1 Anggota Gugur

Intinya sih...
- Truk milik TNI AD terbakar di Tol Gempol-Pandaan, membawa amunisi dari pasukan yang baru kembali dari Papua.
- Dua prajurit TNI AD jadi korban, satu tewas dan satu luka. Penyebab percikan amunisi masih diselidiki.
- Panglima TNI menyampaikan belasungkawa atas insiden tersebut dan memerintahkan penyelidikan menyeluruh.
Jakarta, IDN Times - TNI Angkatan Darat (AD) membenarkan salah satu truk yang terbakar di ruas Tol Gempol-Pandaan KM 774 pada Senin malam kemarin, memang milik mereka. Truk yang terbakar itu membawa muatan amunisi.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat, Brigjen TNI Wahyu Yudhayana mengatakan, truk yang terbakar merupakan bagian dari kegiatan pergeseran pasukan yang dilaksanakan oleh Yonif 509/BY Dvif 2 Kostrad. "Pasukan itu baru saja kembali dari penugasan di Papua," ujar Wahyu seperti dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (6/5/2025).
Mereka kembali dari Papua menggunakan kapal dan tiba di Surabaya. Usai kapal bersandar di pelabuhan, iring-iringan pasukan melanjutkan perjalanan menuju ke home base di Jember.
Wahyu mengatakan, sebelum diberangkatkan, seluruh kendaraan dan perlengkapan telah melalui prosedur pemeriksaan yang ketat oleh tim teknis dari Detasemen Peralatan dan Detasemen Polisi Militer sesuai SOP yang berlaku. Akibat insiden terbakarnya truk di Tol Gempol-Pandaan, dua prajurit TNI AD menjadi korban.
Dua prajurit TNI AD itu menumpang truk yang ada di belakang truk yang membawa amunisi. Salah satu prajurit TNI AD yang menjadi sopir truk memberitahu koleganya yang membawa amunisi itu soal munculnya percikan api di bagian atasnya.
"Truk tersebut kemudian berhenti di sisi jalan untuk dilakukan pengecekan dan penanganan sementara. Saat proses pengecekan itulah muncul letupan kecil yang kemudian merembet dan membesar," kata Jenderal Bintang Satu itu.
1. Satu anggota TNI AD meninggal dunia ketika menyelamatkan diri
Lebih lanjut, Wahyu mengatakan, dua personel TNI AD yang sempat melakukan pengecekan di truk pembawa amunisi, kemudian memilih menyelamatkan diri. Mereka melompat ke tepi jalan tol yang medannya ternyata berupa jurang.
Anggota TNI AD lainnya yang berada di belakang langsung bergerak cepat. Sebagian menghubungi petugas pemadam kebakaran. Sebagian lagi megatur arus lalu lintas agar tidak membahayakan pengguna jalan lainnya.
Setelah api berhasil dipadamkan, para anggota melakukan pengecekan ke dua anggota yang menyelamatkan diri ke tepi jalan tol. Dua anggota TNI AD tersebut mengalami luka.
"Satu anggota yang mengalami luka diketahui atas nama Serma Leonardus Dhino Adi Setiawan. Dia langsung dievakuasi ke RS Bhayangkara Pusdik Shabara. Sedangkan, satu orang lainnya atas nama Serka Untung Avisilia dinyatakan meninggal dunia," kata Wahyu.
2. TNI AD masih investigasi soal penyebab percikan awal amunisi
Sementara, terkait penyebab percikan amunisi hingga menyebabkan ledakan, TNI AD, kata Wahyu, masih melakukan penyelidikan. "Kami memohon doa dan dukungan dari masyarakat agar semua penanganan, termasuk investigasi dapat berjalan lancar," kata Wahyu.
Wahyu menambahkan, TNI AD terus berkomitmen menangani seluruh proses investigasi secara profesional. "Kami memahami peristiwa ini menjadi perhatian publik saat ini," imbuhnya.
3. Panglima TNI ucapkan duka cita mendalam atas meninggalnya Serka Untung
Sementara, peristiwa itu juga sudah diketahui oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto. Jenderal Agus menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam atas meninggalnya satu prajurit.
"Kami turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya Serka Untung Avisilia Baton dari Yonif 509/BY," ujar Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Brigjen TNI Kristomei Sianturi, menirukan pernyataan Panglima TNI.
Ia menambahkan, Panglima TNI telah memerintahkan dilakukan penyelidikan secara menyeluruh untuk mengungkap penyebab terjadi percikan di Tol Gempol-Pandaan. "Pimpinan juga memastikan agar seluruh hak dan santunan bagi korban serta keluarga akan diberikan sesuai ketentan yang berlaku. Semoga kejadian serupa tidak akan terulang di masa depan," kata Jenderal Bintang Satu itu.