Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Maruli Simanjuntak
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak ketika memberikan keterangan pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. (Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden)

Intinya sih...

  • Jembatan Bailey dan Aramco dibangun di lokasi bencana di Sumatra

  • KSAD mengucapkan terima kasih kepada media atas dukungan dalam penanganan bencana

  • KSAD meminta media untuk menjelaskan perbedaan huntara dan huntap kepada publik

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Maruli Simanjuntak mengatakan saat ini TNI AD telah menyiapkan 44 jembatan bailey untuk dibangun di lokasi bencana di tiga provinsi di Sumatra. Sebanyak 12 jembatan bailey sudah selesai dipasang. Jenderal bintang empat itu mengatakan pembangunan jembatan bailey dikebut dengan menerapkan tiga shift bagi prajurit TNI AD.

"Sisanya ada 15 (jembatan Bailey) ada di perjalanan. Enam (jembatan Bailey) sedang dipasang," ujar Maruli ketika memberikan keterangan di Lanud Halimperdanakusuma, Jakarta Timur pada Senin (29/12/2025).

Pria yang juga ditugaskan sebagai Ketua Satgas Pembangunan Jembatan itu turut menyebut masih mencari jembatan Bailey yang lain. Prabowo lewat Kementerian Pertahanan bakal mengimpor 100 jembatan Bailey. Namun, belum diketahui dari negara mana Kemhan akan mengimpor jembatan Bailey.

Maruli mengatakan seandainya ratusan Jembatan Bailey jadi diimpor maka akan digunakan tak hanya di lokasi bencana tapi juga di titik lain di seluruh Indonesia.

1. Jembatan Aramco sudah dibangun di enam titik

Prajurit TNI AD bangun jembatan Aramco di Dusun Leupon, Gampong Bukit Kuta, Kabupaten Aceh Timur. (Dokumentasi TNI AD)

Lebih lanjut, selain Bailey, TNI AD juga membangun jembatan Aramco. Jembatan ini juga merupakan solusi cepat dan sementara agar jalur logistik di titik bencana bisa pulih.

Maruli mengatakan jembatan Aramco sudah rampung dibangun di enam titik, sedangkan tiga jembatan sedang dipasang. TNI AD, kata Maruli menyiapkan jembatan Aramco untuk dibangun di 47 titik.

"Saat ini sedang dalam proses pengiriman," kata jenderal bintang empat itu.

Ke depan, TNI AD juga akan membangun jembatan gantung. Jembatan itu, kata Maruli, mampu dilewati dua unit sepeda motor. Dengan cara itu, logistik bisa ikut disalurkan ke masyarakat yang terisoir.

"Jadi, kami siapkan 11 jembatan gantung. Tiga jembatan sedang dipasang. Sedangkan, yang lain masih terus disurvei," tutur dia.

2. KSAD ucapkan terima kasih kepada media

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Maruli Simanjuntak ketika membuka KSAD Award Kampung Pancasila. (IDN Times/Santi Dewi)

Di forum itu, Maruli juga mengucapkan terima kasih kepada media karena ikut menyebarkan informasi soal upaya penanganan bencana di Pulau Sumatra yang dilakukan oleh prajurit TNI AD. Ia mengatakan sudah seharusnya dalam penanganan bencana berbagai elemen harus kompak.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan media. Luar biasa dukungannya terhadap kami, berita-berita sangat baik," ujar Maruli.

Pernyataan itu berbeda ketika disampaikan pada 19 Desember 2025 lalu di lokasi yang sama. Ketika itu, Maruli meminta agar media tidak memberitakan kekurangan dari penanganan banjir di tiga provinsi di Aceh.

Alih-alih menyampaikannya ke ruang publik, Maruli minta agar kekurangan tersebut langsung disampaikan ke TNI AD. Maruli juga mengingatkan tangisan tidak akan menyelesaikan penanganan bencana di tiga provinsi, terutama di Aceh.

Karena pernyataannya itu, Maruli dikritik oleh publik. Mereka menilai tak sepatutnya mantan Pangkostrad tersebut meminta kepada media untuk membatasi informasi soal penanganan bencana.

3. KSAD minta media bantu jelaskan ke publik soal perbedaan huntara dan huntap

Situasi pembangunan hunian sementara (huntara) di Aceh Tamiang (IDN Times/Uni Lubis)

Maruli juga meminta kepada media untuk memberikan pemahaman ke publik mengenai perbedaan hunian sementara dan hunian tetap bagi warga terdampak bencana di Sumatra. Publik, kata Maruli, perlu memahami pembangunan dua jenis hunian itu membutuhkan waktu. Meskipun Prabowo menargetkan ratusan huntara sudah rampung hingga 31 Desember 2025.

Pemerintah, kata Maruli, kini tengah mengebut pembangunan huntara agar masyarakat tak perlu terlalu lama tinggal di tenda pengungsian. Ia yakin bila diberi penjelasan oleh media, masyarakat luas bisa lebih memahami langkah-langkah yang sedang diambil oleh pemerintah.

"Jika ini dibantu oleh media, saya meyakini bisa mempercepat pemahaman masyarakat. Langkah-langkah ini adalah hasil evaluasi rapat pemerintah untuk mendapatkan yang terbaik," kata Maruli.

Editorial Team