Jakarta, IDN Times - Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana Yudo Margono mengaku menghormati keputusan Presiden Joko "Jokowi" Widodo menunjuk Jenderal Andika Perkasa sebagai calon tunggal Panglima TNI. Yudo pun meminta kepada jajarannya di TNI AL untuk melakukan hal yang sama.
Instruksi itu disampaikan oleh Yudo melalui pesan pendek di grup WhatsApp perwira tinggi di Mabes TNI AL tak lama usai Ketua DPR Puan Maharani mengumumkan nama Andika sebagai calon tunggal Panglima TNI pada 3 November 2021 lalu. "Kita sebagai prajurit jalasena harus menghormati keputusan tersebut, karena itu adalah pilihan terbaik Panglima tertinggi TNI (Presiden) dan yang terbaik dari Tuhan Yang Maha Esa," demikian tulis Yudo di dalam pesannya.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama Julius Widjojono mengonfirmasi isi pesan pendek itu. "Iya, benar memang ada pesan itu," ungkap Julius melalui pesan pendek kepada IDN Times pada Minggu, 7 November 2021.
Pesan pendek itu diduga dikirim oleh Yudo untuk meredam rasa kecewa di institusi TNI AL. Apalagi bila mengikuti aturan rotasi maka tahun ini menjadi jatah TNI AL untuk menjadi pucuk pimpinan di TNI.
Meski begitu, Julius memastikan TNI AL akan tetap loyal kepada pemerintahan yang sah. "Dalam sejarah TNI AL, tidak ada jejak tak loyal dari prajurit kami terhadap pemerintahan yang sah, dari zaman orde lama hingga orde baru. Meskipun alutsista dipangkas, jumlah marinir dipangkas, kami tetap loyal pada pemerintah yang sah," katanya.
Karakter itu, tutur dia, terbina kuat di semua kapal milik TNI AL, di mana satu komando tetap dipegang oleh satu kendali. "Maka, semua ikut satu instruksi yang sama dari ABK terendah, perwira hingga ke tingkat komandan," ujarnya.
Apa yang sebaiknya dilakukan oleh Andika untuk memastikan TNI tetap solid?