Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi polusi udara (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Jakarta, IDN Times - Kualitas udara pagi di wilayah Jakarta tercatat jadi yang terburuk di dunia pagi ini. Hal ini merujuk pada data kualitas udara yang ada.

Piotr Jakubowski, Co founder penyedia aplikasi pengukur kualitas udara, Nafas, bahkan mengatakan, menghirup udara DKI hari ini ibarat merokok 4 sampai 9 batang rokok. Menurutnya, rekomendasi paparan tahunan polusi PM2.5 dari World Health Organization adalah 5 ug/m3.

1. Cengkareng dan Cibubur termasuk buruk

berhenti di lampu merah (IDN Times/Gregorius Aryodamar P)

Sementara tadi pagi sekira pukul 04.00, polusi di DKI Jakarta disebut memiliki range dari 76 ug/m3. Bahkan di Cengkareng 15 kali di atas rekomendasi WHO, atau sampai 196 ug/m3. Dan di Cibubur hampir 40 kali di atas rekomendasi WHO)

"Benar, polusi udara di DKI Jakarta hari ini buruk sekali. Kalau polusi selevel ini dihirup seharian, itu equivalent merokok 4 sampai 9 batang rokok," kata Piotr kepada IDN Times, Senin 20 Juni 2022.

2. Tidak direkomendasikan untuk olahraga

Data polusi udara di Jakarta. Dok Nafas untuk IDN Times.

Lebih jauh dia mengatakan, kondisi tersebut bahkan tidak direkomendasikan bagi warga ibu kota untuk olahraga. Sebab, olahraga dengan kondisi udara buruk justru berisiko tinggi bagi kesehatan.

"Kalau menurut penelitian dari Seoul National University yang dipublish April 2021, berolahraga dalam kondisi polusi udara ekstrem (di atas PM2.5 26 ug/m3) selama 10 tahun bisa meningkat risiko penyakit kardiovaskular sampai 33 persen dibanding yang tidak olahraga sama sekali.

3. Nafas pasang banyak alat pendeteksi di Jakarta

Data kualitas udara DKI. Gambar: Dok Nafas untuk IDN Times.

Menurut data Nafas bulan Mei 2022, polusi udara rata-rata di pagi hari di Jabodetabek bisa dari 36.8 ug/m3 (Bogor) sampai 58.6 ug/m3 (Jakarta Timur).

"Itu jauh di atas 26 ug/m3 dari studi Korea," katanya.

Sejauh ini, Nafas mengaku telah pasang beberapa alat untuk mendeteksi kualitas udara di Jakarta, termasuk juga di Tangerang, Bekasi, Depok dan Bogor.

"Ada juga sensor yang dipasang di Bandung, Surabaya, Yogyakarta dan Bali," katanya.

 

Editorial Team