Dok.IDN Times/Biro Pers Kepresidenan
Setelah puas di bidang usaha, Jokowi mulai berkecimpung di dunia politik. Dia mengawali karier politiknya sejak 2005, tepatnya pada Pilkada Solo. Diusung PDIP dan PKB, Jokowi maju sebagai calon wali kota Solo, dan berhasil memenangkan Pilkada dengan hasil persentase 36,62 persen suara.
Kemudian, Jokowi kembali mengikuti kontestasi politik di Pilkada Solo pada 2010, dan kembali terpilih sebagai wali kota Solo dengan suara melebihi 90 persen. Karier Karier Jokowi di bidang politik semakin cemerlang, hingga ia kembali dicalonkan PDIP sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2012.
Jokowi diminta secara pribadi oleh Jusuf Kalla maju Pilkada DKI Jakarta. Kalla juga meminta dukungan dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, yang awalnya masih terlihat ragu. Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto juga ikut melobi Megawati, agar bersedia memberikan dukungan kepada Jokowi sebagai calon gubernur.
Sementara, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang saat itu menjadi anggota DPR RI, disandingkan dengan Jokowi dalam kontestasi Pilgub DKI Jakarta.
Awalnya, pasangan ini memang tidak diunggulkan karena lawannya, pasangan Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli disebut menjadi lawan yang kuat karena petahana. Ternyata, hasil Pilgub putaran pertama memperlihatkan Jokowi-Ahok berhasil memimpin dengan perolehan 42,6 persen suara, sementara Fauzi-Nara mendapatkan 34,05 persen. Alhasil, pada 2012, Jokowi-Ahok berhasil menduduki kursi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.