Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Terdakwa kasus pembunuhan berencana Brigadir Yosua Hutabarat, Ferdy Sambo (kanan) bersalaman dengan istrinya, Putri Candrawathi yang juga terdakwa sebelum menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Senin (19/12/2022) (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Jakarta, IDN Times - Terdakwa Ferdy Sambo mengaku menguasai reserse atau salah satu dari fungsi kepolisian yang bertugas untuk melakukan penyelidikan untuk memecahkan kasus kriminalitas.

Pengakuan Sambo pun dipertanyakan oleh Ketua Majelis Hakim Wahyu Iman Santoso karena Sambo tidak meminta Putri Candrawathi visum setelah mendengar peristiwa kekerasan seksual di Magelang.

Momen itu terjadi ketika Sambo diperiksa sebagai terdakwa di sidang kasus pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (10/1/2023).

Awalnya, hakim mengungkit mengenai berbagai jabatan yang pernah diemban Sambo ketika masih bertugas di Reserse.

"Saudara dalam karier saudara sebagai polisi beberapa kali menduduki jabatan di Reskrim. Bahkan, pernah menjadi Wadirkrimum di Polda Metro Jaya, artinya pengalaman saudara sebagai anggota Reskrimum sudah mumpuni?" tanya hakim.

"Betul Yang Mulia," jawab Sambo.

Hakim kemudian mencecar mengenai alasan Sambo yang tidak menyarankan Putri menjalani visum terlebih dulu jika memang telah mengalami kekerasan seksual.

"Saat saudara mendapatkan laporan atau cerita istri saudara tentang tadi disampaikan pelecehan lebih parah dari pelecehan itu sendiri. Apakah saudara tidak bertanya atau paling tidak menyarankan, 'Ayo kita visum terlebih dahulu' atau paling tidak saudara selaku suami, 'Ayo kita ke dokter dulu' untuk memeriksa barang kali ada sangkutannya mohon maaf, ada PMS dan lain-lain, kenapa saudara tidak lakukan itu?" cecar hakim.

Sambo tidak menjawab pertanyaan hakim dengan terus terang. Dia hanya mengaku menyesal dan meminta maaf terkait hal tersebut.

"Itu lah yang saya sesali Yang Mulia, saya tidak berpikir pada saat itu setelah mendengar pukulan berat yang diderita oleh istri saya Yang Mulia saya minta maaf harus menjadi panjang seperti ini Yang Mulia," ungkap Sambo.

Editorial Team