Jakarta, IDN Times - Koalisi warga pemantau wabah, LaporCovid19 menemukan dugaan adanya praktik pemberian vaksin penguat (booster) COVID-19 bagi tenaga non kesehatan di Mabes Polri. Hal itu terungkap dari kartu vaksin yang mereka peroleh dan menunjukkan adanya pemberian vaksin merek Moderna. Di kartu tersebut juga terungkap lokasi vaksinasi dilakukan di Mabes Polri.
Total ada empat kartu vaksin yang menunjukkan vaksinasi ketiga dilakukan di Mabes Polri. Merek vaksin yang diberikan adalah Moderna.
Hingga saat ini berdasarkan ketentuan, vaksin merek Moderna hanya diberikan bagi tenaga kesehatan sebagai penguat. Warga biasa bisa mendapatkan vaksin merek Moderna atau Pfizer tapi mereka harus dinyatakan belum divaksinasi sama sekali.
"Temuan kami mengindikasikan non-nakes penerima booster tercatat di pangkalan data vaksinasi pemerintah," demikian cuit LaporCovid19 pada Selasa, 31 Agustus 2021 lalu.
IDN Times telah meminta izin kepada LaporCovid19 untuk mengunggah cuitan tersebut. Dalam cuitannya, LaporCovid19 mendesak kepada Kementerian Kesehatan untuk menelusuri dugaan pelanggaran ini. Sebab, situasi di lapangan justru menunjukkan masih banyak warga yang kesulitan mengakses vaksin COVID-19.
Lalu, apa respons dari Mabes Polri terkait temuan LaporCovid19 ini?