Pasien Corona Meninggal di Solo Berangkat ke Bogor Bersama Temannya

Seorang pasien masih dirawat, Dinkes lakukan tracking

Solo, IDN Times - Dinas Kesehatan Kota Solo tengah melakukan trancking riwayat perjalanan satu pasien yang meninggal akibat virus corona (COVID-19) di Kota Solo. Selain melakukan tracking riwayat perjalanan, Dinkes Solo juga akan mengecek siapa saja yang pernah melakukan kontak dengan pasien yang meninggal tersebut.

Baca Juga: [BREAKING] Pasien Meninggal di RS Moewardi Solo Positif Virus Corona

1. Tracking dilakukan di wilayah pasien corona

Pasien Corona Meninggal di Solo Berangkat ke Bogor Bersama TemannyaIlustrasi penanganan korban virus corona di RSUD Dr Moewardi, Solo. IDN Times/Larasati Rey

Kepala Dinas Kesehatan Kota, Sri Wahyuningsih mengatakan tengah melakukan tracking riwayat perjalanan pada pasien corona yang meninggal di RSUD dr Moewardi, Solo. Ia mengatakan jika korban sempat melakukan perjalanan dinas ke Kota Bogor sebelum akhirnya terpapar virus corona.

“Sebagai bentuk pencegahan dini kita track. Track itu bagaimana kita mencari orang-orang yang kontak dengan pasien ini ada gejala nggak. Kalau nggak ada gejala ya sekalian kita edukasi sosialisasi. Intinya kita untuk mendeteksi lebih dini,” ungkap wanita yang kerap disapa Ning tersebut, Jumat (13/3).

Ning mengungkapkan jika pasien positif corona pernah melakukan perjalanan ke Bogor bersama satu temannya. Keduanya kemudian dirawat di RSUD dr Moewardi usai pulang ke Solo.

“Awalnya cuma satu, terus yang satunya itu ikut. Teman bisnisnya. Itu kan pengusaha, dia punya karyawan. Kita harus edukasi juga ke karyawannya juga,”jelas Ning.

2. Lakukan pemeriksaan pada keluarga dan teman-teman korban

Pasien Corona Meninggal di Solo Berangkat ke Bogor Bersama TemannyaDoc Humas Kanwil Kemenkumham Jabar

Selain melakukan tracking riwayat perjalanan, Dinkes Solo juga melakukan pemeriksaan pada keluarga, karyawan, dan teman-teman yang pernah kontak dengan pasien positif corona. Dalam pemeriksaan tersebut, Ning mengaku belum menemukan tanda-tanda virus corona.

“Koordinasi dengan Moewardi dan rumah sakit rumah sakit yang disinggahi sebelum Moewardi. Sebelum itu kan ke Kandang Sapi (RS Dr Oen. Red). Sebelum itu ke mana lagi saya harus track lagi,” katanya.

Meski demikian, Ning mengimbau kepada masyarakat untuk segera melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami tanda-tanda terpapar virus corona di dalam tubuhnya.

“Kalau mengalami keluhan, periksa ke faskes terdekat. Kalau nggak, tolong jangan pergi-pergi dulu karena masa inkubasinya kan 2 sampai 14 hari. Kita kan nggak ngerti, kita mungkin nggak sakit tapi bawa kuman. Orang lain yang sakit,” ungkapnya.

3. Siagakan seluruh rumah sakit di Solo

Pasien Corona Meninggal di Solo Berangkat ke Bogor Bersama TemannyaIDN Times/Sukma Shakti

Untuk mengantisipasi penyebaran virus corona, Ning telah melakukan koordinasi dengan rumah sakit di Solo. Koordinasi dilakukan agar tim lebih siaga terhadap penyebaran virus corona di Solo. 

“Rumah sakit sudah kita kumpulkan, jejaringnya kita aktifkan. Rumah sakit harus siap. Tapi tetap rujukannya Moewardi,” pungkasnya.

Baca Juga: Pasien Virus Corona di Solo Meninggal Dunia Karena Gagal Napas

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya