Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan Lebanon, Firass Abiad, mengatakan bahwa pengeboman besar-besaran yang dilakukan oleh Israel di Lebanon merupakan pembantaian.
Dalam konferensi pers pada Selasa (24/9/2024), Abiad melaporkan bahwa serangan Israel sejak Senin (23/9/2024) telah menewaskan 558 orang, termasuk 50 anak-anak, 94 perempuan dan beberapa tenaga medis. Lebih dari 50 rumah sakit saat ini merawat 1.835 orang yang terluka.
Israel mengklaim bahwa pihaknya menyerang ratusan lokasi Hizbullah, menuduh kelompok yang didukung Iran tersebut menyembunyikan senjata di daerah pemukiman.
“Jika Anda melihat orang-orang yang dibawa ke UGD, jelas bahwa mereka adalah warga sipil. Mereka bukanlah kombatan seperti yang diklaim Israel,” katanya dalam sebuah wawancara dengan BBC.
“Kami mengetahui tentang korban serangan tersebut karena ambulans kami yang mengangkut mereka ke rumah sakit. (Mereka adalah) warga sipil yang sedang melakukan kegiatan normal mereka," tambahnya.