Jakarta, IDN Times- Arif Hassani menikmati teh manis panas di trotoar Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Sesekali ia dijaihili oleh anak kecil yang bermain di sekitarnya. Kadang topinya diambil. Kadang dicubit kemudian mereka berlari sambil tersenyum.
Ketika mereka tertangkap, Arif merangkulnya dengan penuh rasa gemas. Suasana pagi itu penuh tawa meski jauh di lubuk hatinya tertindas duka.
Hari ini, Rabu (10/7), adalah hari ke-10 Arif bersama ratusan orang lainnya terkatung-katung di seputar kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Mereka menagih supaya United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) atas hak-hak pengungsi yang diatur dalam konvensi internasional, yaitu uang bulanan, jatah makan, dan tempat tinggal yang layak.
"Saya sudah punya kartu pengungsi tapi gak ada tempat tinggal. Saya dikasih tahu orang-orang yang lain kalau mau dapat tempat tinggal harus berdiri, tidur di jalan (Kebon Sirih, depan kantor UNHCR)," kata Arif kepada IDN Times, Rabu (10/7).