Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Anggota Komisi 1 Fraksi Partai NasDem Amelia Anggraini. (Dok. Fraksi Partai NasDem)
Anggota Komisi 1 Fraksi Partai NasDem Amelia Anggraini. (Dok. Fraksi Partai NasDem)

Intinya sih...

  • Kerja sama dengan negara lain harus diperhitungkan. Kebijakan tarif Trump perlu diantisipasi sikap negara lain yang juga bekerja sama dengan Indonesia.

  • Dukung kebijakan pemerintah karena AS mitra penting. Amerika merupakan mitra dagang strategis bagi Indonesia, namun kebijakan ini harus disikapi dengan hati-hati.

Jakarta, IDN Times - Anggota Komisi I DPR RI, Amelia Anggraini, turut menyoroti kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk Indonesia dari semula 32 persen menjadi 19 persen. Ia menilai, kebijakan ini tetap harus disikapi dengan penuh kehati-hatian.

Menurut dia, negosiasi Amerika dengan Indonesia terkait penurunan tarif tidak bisa dikatakan resiprokal, karena tidak setara.

"Kita perlu lebih jeli lagi dan berhati-hati terhadap, satu komoditinya apa dari pertanian. Kemudian juga untuk perikanan, kita kan negara maritim, komoditinya apa? Kita harus jelas dulu nih persetujuan yang sudah dicapai itu apa saja," kata Amelia kepada jurnalis dikutip Minggu (20/7/2025).

1. Kerja sama dengan negara lain harus diperhitungkan

Anggota Komisi I DPR RI Amelia Anggraini meyakini mutasi ratusan TNI untuk pertahanan negara. (Dok. Humas Partai NasDem)

Di sisi lain, kata dia, kebijakan ini perlu diantisipasi sikap terhadap negara-negara lain yang juga mempunyai komitmen kerja sama dengan Indonesia seperti China. Hal ini, kata dia, harus juga diperhitungkan oleh pemerintah.

Karena itu, ia menilai, pemerintah jangan langsung puas atas kebijakan Trump yang menurunkan tarif dari 32 persen ke 19 persen.

"Dengan kebijakan ini, nah itu yang harus dihitung oleh pemerintah. Jadi non-aligment itu harus dimaknai dengan fair tehadap negara lain gitu," kata dia.

2. Dukung kebijakan pemerintah karena AS mitra penting

Daftar Negara yang terkena dampak kebijakan tarif Trump. Source : Pinterest

Kendati begitu, Amelia menyatakan dukungannya kepada pemerintah karena bagaimanapun Amerika merupakan mitra dagang yang strategis bagi Indonesia.

Namun, semua kebijakan ini, kata dia tetap harus disikapi dengan penuh hati-hati supaya tidak jadi bumerang bagi Indonesia.

"Saya mendukung upaya pemerintah karena Amerika merupakan mitra strategis kita yang harus kita perhitungkan. Tetapi ya kita harus menjaitnya dengan cermat, penuh kehati-hatiaan sehingga tidak menimbulkan bumerang atau efek lain di tempat yang lain. Jadi masalah di sini selesai tapi menimbulkan masalah di tempat lain," ucap dia.

3. Trump pangkas tarif resiprokal ke RI jadi 19 persen

Donald Trump (Dok. White House)

Diberitakan, Presiden AS, Donald Trump memangkas tarif impor kepada Indonesia menjadi 19 persen. Tarif ini turun dari sebelumnya sebesar 32 persen.

Hal itu dilakukan Trump seusai melakukan negosiasi dengan Prabowo mengenai tarif tersebut. Hasil negosiasi itu, AS akan memiliki akses penuh ke Indonesia dan tidak membayar apa pun.

Pemerintah Indonesia memang berkomitmen untuk memperkuat hubungan dagang dengan AS melalui berbagai proposal negosiasi dan kerja sama bilateral guna mendukung perundingan tarif resiprokal. RI kemudian, mengajukan proposal penawaran kepada AS agar Washington mau memangkas tarif 32 persen hasil keputusan awal.

"Kami membuat kesepakatan dengan Indonesia. Saya berbicara dengan presiden mereka yang sangat hebat, sangat populer, sangat kuat, dan cerdas dan kami membuat kesepakatan itu," kata Trump, dilansir dari Bloomberg TV.

Editorial Team