BANDUNG, Indonesia —Nama Ichsan Suwandhi mendadak muncul ke permukaan setelah menjadi nominasi The Margareth Flockton Award 2018, sebuah ajang penghargaan bergengsi dan unik yang dikhususkan bagi para ilustrator botani dunia yang memiliki latar belakang ilmuwan.
Nama Ichsan berada di nomor 24 dari 34 nominator ilustrator botani dari berbagai negara. Pemenangnya telah diumumkan, dan memang bukan Ichsan. Tapi Ichsan cukup senang lantaran misi utamanya memperkenalkan ilustrator botani Indonesia ke level dunia telah maju satu langkah.
“Saya senang sekali. Sudah saatnya saya memperkenalkan diri ke dunia, minimal memperkenalkan ITB punya ilustrator botani yang selama ini mungkin ada, tapi tidak memperkenalkan diri. Maksud saya, dengan memperkenalkan ini, dunia bisa tahu, bisa saling berbagi informasi antar dunia tumbuhan di dunia internasional,” kata Ichsan saat ditemui Rappler di Kampus ITB Jatinangor Kabupaten Sumedang, pekan lalu.
Di ajang itu, Ichsan mengirimkan karya ilustrasi spesies buah mengkudu yang digambarnya dengan teknik tradisional, yakni hanya menggunakan pensil. Berbeda dengan peserta lainnya yang menggunakan teknik yang lebih modern, seperti menggunakan ink pen atau digitasi. Namun karyanya yang orsinil itu justru mampu membawa dosen ITB ini ke tataran ilustrator botani dunia.
Juri menilai karya Ichsan telah memenuhi kriteria lomba yang ditetapkan, antara lain: interpretasi dan penggambaran karakter tanaman yang akurat. Dari sisi komposisi, artistik, dan teknis, karya pria 48 tahun ini juga membawanya masuk dalam nominasi ajang penghargaan yang dihelat The Royal Botanic Garden Sidney dan Foundation and Friends of the Botanic Garden ini.
Padahal, Ichsan mengaku baru pertama kali ini mengikuti lomba seperti itu. Bahkan, ia tidak mengetahui ada ajang penghargaan bagi para ilustrator botani. Meski demikian, ia tercatat sebagai warga Indonesia pertama yang masuk dalam nominasi event penghargaan tahunan ini. Namun dengan rendah hati, Ichsan merasa keberhasilannya sebagai nominator ilustrator dunia karena kebetulan.
“Tapi saya malu. Sebenarnya mungkin karena pada waktu itu teman-teman dari institusi yang lain tidak ikut, mungkin seperti itu. Jadi ya kebetulan, hanya saya wakil dari Indonesia. Kalau teman-teman saya yang lain pada ikut, mungkin saya enggak masuk,” ujarnya sambil tertawa.
Kegemaran Ichsan pada ilustrasi botani berawal dari kebutuhan untuk mendokumentasikan jenis-jenis tumbuhan unik dan menarik yang ditemuinya. Hasilnya pun dimanfaatkan untuk bahan ajar bagi mahasiswanya.
Kini, Ichsan telah memiliki sebanyak 50 karya ilustrasi botani yang dikoleksinya sejak 2015.