Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi banjir/ genangan. ( ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)
Ilustrasi banjir/ genangan. ( ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Intinya sih...

  • Hujan di Jakarta sebabkan banjir di beberapa wilayah, namun jumlah wilayah menurun dari lima RT menjadi tiga RT. Banjir terjadi di Jakarta Barat dan Jakara Selatan akibat curah hujan tinggi, dengan ketinggian mencapai 120 cm dan 30 cm. BPBD DKI Jakarta berupaya mengurangi banjir dengan memantau situasi, mengoordinasikan unsur terkait, dan mengeluarkan imbauan kepada masyarakat.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Hujan yang mengguyur wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada Sabtu (6/7/2024), menyebabkan banjir sejumlah wilayah.

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), jumlah wilayah terdampak banjir menurun dari lima RT menjadi tiga RT, atau 0,009 persen dari total 30.772 RT di DKI Jakarta.

“BPBD mencatat genangan saat ini mengalami penurunan dari lima RT menjadi tiga RT,” tulis BPBD dalam keterangan resminya, Sabtu (6/7/2024).

1. Rincian wilayah yang masih terdampak banjir

Ilustrasi genangan banjir. (IDN Times/Jihad Akbar)

Di Jakarta Barat, terdapat banjir di dua RT di Kelurahan Sukabumi Selatan, dengan ketinggian mencapai 120 cm. Banjir disebut akibat curah hujan tinggi dan luapan kali Sekertaris.

Sementara, di Jakarta Selatan, tercatat banjir melanda satu RT di Kelurahan Petogogan, dengan ketinggian 30 sentimeter. Banjir dipicu curah hujan tinggi.

Wilayah yang sebelumnya dilanda banjir, dan surut meliputi Kelurahan Pluit dengan tiga RT dan Kelurahan Gandaria Utara dengan satu RT.

2. Diusahakan banjir surut lebih cepat

Ilustrasi banjir (IDN Times/Istimewa)

BPBD DKI Jakarta berupaya intensif mengurangi banjir. Mereka telah menempatkan personel untuk terus memantau situasi di setiap wilayah terdampak dan mengoordinasikan berbagai unsur, termasuk Dinas Sumber Daya Air, Dinas Bina Marga, dan Dinas Gulkarmat, untuk menyedot banjir.

Selain itu, mereka juga memastikan infrastruktur tali-tali air berfungsi optimal dengan bantuan dari lurah dan camat setempat. BPBD menargetkan genangan surut dalam waktu singkat.

“Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” tulis BPBD.

3. Masyarakat bisa kontak 112 saat kondisi darurat

ilustrasi hujan disertai angin kencang (IDN Times/Muhammad Nasir)

BPBD DKI Jakarta mengeluarkan imbauan kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi banjir akibat curah hujan tinggi yang masih berlangsung. Mereka menyarankan agar warga selalu menjaga kewaspadaan dan mengambil langkah pencegahan yang tepat.

Dalam situasi darurat, BPBD mengingatkan masyarakat agar segera menghubungi nomor telepon darurat 112 yang tersedia selama 24 jam penuh, tanpa biaya tambahan.

“Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop,” tulis BPBD DKI Jakarta.

Editorial Team