Jakarta, IDN Times - Sejumlah kasus intoleransi kembali terjadi beberapa hari belakangan. Sejumlah pihak mengecam keras aksi kekerasan agama tersebut, karena dianggap menodai keberagaman dan mencederai wajah demokrasi di Tanah Air.
Setara Institute menganggap kasus kekerasan agama ini bagai ‘tamparan’ bagi tokoh agama dan pemerintah yang baru saja menyelenggarakan Musyawarah Besar Pemuka Agama untuk Kerukunan Bangsa di Jakarta pada 8 hingga 10 Februari 2018.
"Setara Institute mengutuk seluruh kebiadaban yang sarat dengan sentimen keagamaan tersebut. Berkaitan dengan itu, kami ingin mengingatkan ulang kepada pemerintah, pemuka agama, dan elite ormas-ormas keagamaan bahwa potret riil kerukunan itu terletak di tingkat akar rumput," ujar Ketua Setara Institut Hendardi, Minggu (12/2).