Jakarta, IDN Times - Kementerian Kesehatan mencatat terdapat kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia. Kenaikan kasus ini didominasi oleh subvarian Omicron XBB 1.5 yang juga menjadi penyebab gelombang infeksi COVID-19 di Eropa dan Amerika Serikat.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Maxi Rein Rondonuwu, mengatakan selain adanya subvarian baru yakni Omicron XBB 1.5, Indonesia juga sudah mendeteksi adanya subvarian EG2 dan EG5.
"Meskipun ada kenaikan, namun kasus ini masih jauh lebih rendah dibandingkan saat pandemik yang mencapai 50.000 sampai 400.000 kasus per minggu," ujarnya dalam keterangan, Jumat (8/12/2023).