Sementara itu, Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya, mengatakan semestinya dari awal Luhut tak tanggapi celetukan Amien. Sebab, kata dia, Amien memang sudah biasa keluarkan celetukan hiperbola sejak dulu.
"Tanpa adanya Pilpres, dari dulu memang begitu kok gaya bahasanya (Amien Rais). Kalau celetukan Amien Rais itu memang gaya dia berpolitik, sebagian besar sudah mengetahui karakter Amien Rais dengan celetukan-celetukannya seringkali hiperbol," ucapnya.
Menurutnya, Amien Rais ke depannya akan menanggung sendiri risiko akibat perkataannya tersebut, termasuk kesulitan bagi PAN untuk masuk dalam posisi penting di pemerintahan.
"Itu saya kira sudah menjadi beban tersendiri buat PAN, dan menurut saya tidak perlu ditanggapi. Karena pada akhirnya itu menjadi blunder buat PAN ataupun buat Amien Rais. Yang dianggap pada akhirnya hanya menjadi seorang kritikus bukan negarawan yang bisa mencari solusi," imbuhnya.
Adapun mengenai reaksi Luhut, Yunarto menilai terlalu keras sehingga malah mendapatkan memberikan panggung bagi Amien Rais, memberikan simpati dari sebagian pihak.
"Menurut saya sudah jelas, PAN tidak mungkin mendukung jokowi di tahun 2019 kecuali mendapatkan jabatan dan tawaran yang cukup tinggi yang menurut saya agak sulit," kata dia.