Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Pandjaitan mengakui, jumlah orang yang dites mengalami penurunan lantaran pemerintah tak lagi mewajibkan pengguna transportasi di dalam negeri untuk skrining COVID-19. Hal itu menyebabkan tingkat penularan COVID-19 atau positivity rate menjadi tinggi.
"Jumlah orang yang diperiksa mengalami penurunan seiring dengan tidak diberlakukannya lagi syarat antigen untuk perjalanan. Ini berdampak pada positivity rate kita jadi tinggi," ujar Luhut ketika memberikan keterangan pers virtual dan dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden pada Senin, (14/3/2022).
Sebagai gambaran, pada hari ini, tingkat positivity rate harian mencapai 8,05 persen. Padahal, idealnya menurut standar pemerintah, pandemik dikatakan terkendali bila positivity rate berada di bawah 5 persen.
"Maka, pemerintah meminta kepada seluruh daerah untuk kembali memperkuat kapasitas testing dan tracing. Tujuannya agar tetap dapat mengidentifikasi kasus dan menghindari potensi lonjakan kasus dengan cepat," kata pria yang menjadi koordinator PPKM di wilayah Jawa dan Bali itu.
Luhut juga menyoroti sejumlah provinsi, termasuk kasus COVID-19 di Jawa Tengah. Lho, mengapa?