Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan mengatakan, Indonesia saat ini belum bisa mengikuti sejumlah negara yang mendeklarasikan masuk ke fase endemik. Hal itu lantaran cakupan vaksinasi lengkap dan booster di Indonesia masih tergolong rendah. Mengutip data dari Kementerian Kesehatan per 8 Maret 2022, cakupan vaksinasi dua dosis rata-rata di Tanah Air mencapai 71,35 persen.
Meski begitu, bila dilihat per provinsi, hanya 12 provinsi yang cakupan vaksinasi lengkapnya di atas 70 persen. Sisa 22 provinsi lainnya, cakupan vaksinasi masih di bawah 70 persen.
"Beberapa negara seperti Arab Saudi dan Malaysia mulai melakukan transisi dari pandemik ke endemik karena pertimbangan utamanya adalah tingkat vaksinasi lengkap dan booster yang sudah tinggi di kedua negara itu. Dibandingkan kedua negara itu, capaian vaksinasi dosis lengkap dan booster kita masih tertinggal," ungkap Luhut ketika memberikan keterangan pers dan dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Senin (14/3/2022).
Malaysia sudah mulai melonggarkan sejumlah pembatasan dan masuk ke fase endemik pada 1 April 2022. Sedangkan Arab Saudi sudah tak lagi mewajibkan penggunaan masker dan tes swab PCR di saat ketibaan mulai 7 Maret 2022 lalu.
Untuk itu, kata Luhut, pemerintah bakal terus menggenjot capaian vaksinasi dosis lengkap dan booster.
"Saya minta masyarakat yang sudah bisa melakukan booster untuk segera menerima (vaksin) booster tanpa perlu memilih jenis vaksinnya. Semua jenis vaksin terbukti efektif dalam memberikan antibodi terhadap COVID-19," ungkap pria yang menjadi Koordinator PPKM wilayah Jawa-Bali itu.
Lalu, bila capaian vaksinasi meningkat, apakah saat Idul Fitri nanti warga dibolehkan untuk mudik ke kampung halaman?