Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Pandjaitan, tak menampik bersedia untuk dicalonkan jadi Ketua Umum Partai Golkar. Tetapi, ia memberikan catatan asal mekanisme Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) berjalan.
Ia mengaku akhirnya bersedia menjadi caketum Golkar lantaran parpol dengan lambang pohon beringin itu sudah dalam keadaan darurat. Sejumlah politisi senior di Golkar menyebut elektabilitas parpol itu tersisa 6 persen.
"Kalau didukung (oleh pemilik hak suara), mau (dicalonkan jadi ketua umum)," ujar Luhut di Bali dan dikutip dari kantor berita ANTARA pada Selasa (25/7/2023).
Di sisi lain, meski mengaku siap dicalonkan tetapi Luhut tidak terlalu berambisi duduk sebagai ketua umum. Sebab, pekerjaannya saat ini sudah cukup banyak. Ia bahkan mengaku tidak tahu menahu siapa saja yang santer bakal dicalonkan menjadi ketua umum di Golkar.
Kepada media, mantan jenderal Kopassus di TNI Angkatan Darat (AD) itu mengakui kerap didatangi oleh politisi-politisi senior di Golkar. Mereka bercerita bagaimana kondisi di internal Golkar.
"Soal itu (menjadi ketum di Partai Golkar), biarkan saja mekanisme mereka berjalan. Saya menunggu saja. Tidak ada juga kepentingan menggebu-gebu di situ," tutur dia.
Sesuai aturan yang berlaku di Golkar, proses pergantian ketua umum hanya bisa dilakukan lewat mekanisme Musyawarah Nasional (Munas). Tetapi, Munas terjadwal di Golkar baru dapat dihelat pada akhir 2024. Bila Munas digelar di luar jadwal maka disebut Munaslub.