Nasir mengatakan permasalahan saat ini adalah banyak orang tua yang tidak mampu menyekolahkan anaknya ke tingkat yang lebih tinggi. Kemenristekdikti sendiri mengalokasikan anggaran beasiswa bidikmisi sebesar Rp 4,9 triliun.
"Dengan bantuan dari Bank BTN harapannya permasalahan ini bisa diselesaikan," pungkasnya.
Terkait kredit pendidikan, Nasir mengatakan dirinya pun dulu juga menggunakan produk pembiayaan pendidikan bernama Kredit Mahasiswa Indonesia (KMI). Karenanya, melalui kredit pendidikan dari Bank BTN ini Nasir berharap anak Indonesia bisa menyelesaikan kuliahnya dan bisa mendapat pekerjaan yang lebih baik.
Kendati demikian, Nasir berharap kepada BTN agar bisa memberikan grace periode sehingga pokok pinjaman bisa dibayarkan pada saat sudah mendapatkan pekerjaan. Nasir pun berharap nantinya bunga student loan sebesar 0 persen sesuai UU No.12/2012.
"Sekarang masih menunggu peraturan dari Menko Perekonomian. Mungkin nanti dalam bentuk Perpres," terangnya.