Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim dalam Peringatan Hari Guru Sedunia (Youtube.com/KEMENDIKBUD RI)
Mendikbud pertama kali meluncurkan program Merdeka Belajar pada 11 Desember 2019. Dalam setahun ini, Kemendikbud di bawah komando Nadiem telah mengeluarkan lima episode Merdeka Belajar.
Adapun kelima episode Merdeka Belajar yang dikeluarkan Kemendikbud antara lain, pertama, mengembalikan evaluasi Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) ke sekolah masing-masing, mengganti Ujian Nasional (UN) dengan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), pemangkasan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) guru dari puluhan lembar jadi satu lembar dan juga mendukung pemberlakuan zonasi, termasuk menambah kuota jalur prestasi di sistem zonasi.
Kedua, Kampus Merdeka. Empat kebijakan di program ini adalah pemberian otonomi bagi perguruan tinggi negeri (PTN) dan perguruan tinggi swasta (PTS) untuk membuat program studi baru, menerapkan program re-akreditasi yang bersifat otomatis, kemudahan bagi PTN untuk menjadi PTN Badan Hukum (PTN BH), dan pemberian hak kepada mahasiswa untuk belajar di luar prodi yang diambil.
Ketiga, fleksibilitas dan otonom soal dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Ada empat kebijakan yang diambil, mulai dari transfer dilakukan langsung ke sekolah hingga pelaporan penggunaan BOS yang diperketat dan menjadi lebih transparan.
Keempat, Program Organisasi Penggerak. Episode ini jadi episode yang paling jadi sorotan. Episode ini diluncurkan pada 10 Maret 2020.
Kelima, Program Guru Penggerak. Episode ini diluncurkan pada 3 Juli 2020, dan kini memasuki pendaftaran Guru Penggerak gelombang kedua.