Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
(YouTube/Sekretariat Presiden)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo meluncurkan sertifikat tanah elektronik pada Senin (4/12/2023). Sertifikat itu diserahkan secara simbolis kepada 10 pihak penerima.

Tujuh pihak penerima sertifikat atas nama perorangan dan tiga penerima lainnya merupakan sertifikat aset Barang Milik Negara/Daerah (BMN/BMD) dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Hari ini kita luncurkan lagi sertifikat tanah elektronik dan penyerahan kepada 2.550.800 sertifikat tanah di seluruh Indonesia," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin.

1. Jokowi singgung maraknya konflik agraria karena minimnya tanah bersertifikat

Presiden Joko Widodo bersiap memberikan keterangan pers terkait COVID-19 di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (16/3/2020) (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Jokowi mengakui selama ini banyak sekali konflik pertanahan yang terjadi di Indonesia karena minimnya tanah bersertifikat di Indonesia.

Dia mengatakan, saat awal menjabat sebagai Presiden pada 2015, tercatat tanah yang bersertifikat hanya ada 46 juta saja. Padahal seharusnya ada 126 juta bidang tanah bersertifikat di seluruh Indonesia.

"Kita tahu di seluruh negara kita ini seharusnya ada 126 juta sertifikat yang dipegang masyarakat oleh rakyat, tapi pada 2015 saya tanya Menteri ATR, saat itu baru ada 46 juta. Dari 126 juta baru ada 46 juta. Artinya, yang masih ada bidang tanah tanpa sertifikat masih 80 juta bidang sehingga kalau ada banyak konflik tanah dan agraria, ya, kita harap maklum. Karena 80 juta sertifikat belum diberikan kepada masyarakat," tutur Jokowi.

2. Jokowi targetkan sekitar 120 juta sertifikat tanah rampung pada 2024

Editorial Team

Tonton lebih seru di