Kota Tangerang, IDN Times - Jerit tangis seorang perempuan keluarga korban tewas akibat kebakaran di Lapas Tangerang memecah kesunyian di depan ruang Instalasi Kedokteran Forensik, Rumah Sakit Polri, Kramatjati Jakarta Timur, Rabu (8/9/2021) sore.
Perempuan itu mencoba masuk ruang forensik, namun petugas mencegah dan memintanya menunggu dalam sebuah ruangan.
Perempuan itu hanya bisa menangis dan bersandar lemah di pundak keluarga yang menemaninya. Sambil berjalan, perempuan tersebut terus menangis diikuti awak media yang terus menyodorkan kamera.
Sementara di sudut lainnya, Angelin tengah merasakan kegetiran setelah mendengar kabar keponakannya menjadi korban tewas tragedi kebakaran Lapas Tangerang.
Angelin tidak percaya kerabatnya yang bernama Petra Eka alias Etus itu tewas terbakar. Dia masih terngiang suara Petra saat mengucapkan ulang tahun untuk putrinya.
"Terakhir video call itu 4 (September) kemarin ngucapin ulang tahun untuk keponakannya," ujarnya saat ditemui di RS Polri Kramatjati, Rabu.
Angelin mendapatkan kabar duka dari media televisi pada Rabu pagi. Perempuan berusia 40 tahun ini bergegas dari rumahnya di Tebet, Jakarta Selatan, ke Lapas Tangerang untuk memastikan jenazah Petra.
"Sampai sekarang belum ada keterangan atau kepastian dari pihak Lapas. Padahal dari data korban yang di list itu ada nama Petra," ujarnya.
Angelin membawa sejumlah dokumen untuk keperluan identifikasi saudaranya itu. Dia berharap proses identifikasi berlangsung cepat agar pihak keluarga tenang.
"Kami ingin segera membawa jenazah Petra pulang, tetapi tidak ada kabar sampai sekarang," ucap dia.