Jakarta, IDN Times - Mabes TNI mengklarifikasi potongan video pernyataan Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono yang tengah viral, berisi instruksi agar memiting demonstran yang menolak proyek Rempang Eco City. Di dalam video tersebut, Yudo terlihat kesal melihat aksi para demonstran pada 7 September 2023 lalu yang melakukan aksi anarkis kepada Aparat Penegak Hukum (APH).
Berdasarkan, laporan yang ia terima, APH ikut dilempari batu oleh para demonstran. Bahkan, batu yang digunakan berukuran besar.
"Ini kan sebenarnya tugas kepolisian. Ketika kepolisian gak mampu, baru TNI yang maju. Saya melihat meski mampu (bertahan) tapi kok terus digebuki. Saya melihatkan mereka menumpuk (dengan tameng huru hara) menjadi satu. Sementara, pendemo ini bawa batu (berukuran) besar-besar dilemparkan (ke APH)," ujar Yudo dalam video yang temanya soal pengarahan netralitas pemilu pada 12 September 2023 lalu.
Ia lalu terdengar mengatakan bila ada jumlah demonstran mencapai 1000 orang maka prajurit yang dikerahkan juga mencapai angka yang sama. "TNI nya umpama, masyarakat (berdemo) 1.000, TNI nya juga ada 1.000. Satu miting satu itu kan selesai. Gak usah pakai alat, dipiting aja satu-satu," kata mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) itu.
Ia menambahkan bila prajurit TNI dilengkapi dengan peralatan justru mereka dapat terpojok dan bakal kerap dilempari batu oleh para demonstran. "Anak-anak berani maju dan terus bertahan. Tapi, kalau dilempari (batu), ngamuk juga nanti," tutur dia lagi.
Apa kata Mabes TNI terkait pernyataan Yudo di video yang kemudian viral tersebut?