Jakarta, IDN Times - Pengamat politik Lucius Karus membeberkan tentang tingginya nilai mahar politik yang harus dibayarkan calon kepala daerah (cakada) kepada partai politik (parpol). Menurut Lucius, mahar politik menjadi pusaran permasalahan mahalnya biaya politik pilkada yang sedang ramai dibicarakan.
"Mereka (cakada) harus membayar mahar untuk membeli tiket (pancalonan) dari parpol itu, dan uang kemudian dibutuhkan tidak ada batasan, karena tidak ada aturan, cenderung ilegal," tegas peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) itu saat dihubungi oleh IDN Times, Jakarta pada Rabu (20/11).