Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi kekerasan pada perempuan dan anak. (IDN Times/Nathan Manaloe)
Ilustrasi kekerasan pada perempuan dan anak. (IDN Times/Nathan Manaloe)

Jakarta, IDN Times - Kasus kekerasan dalam pacaran dialami AS, mahasiswi Universitas Pelita Harapan (UPH). Dia membagikan kisahnya itu di media sosial hingga membagikan foto-foto tubuhnya yang lebam akibat mendapat kekerasan dari mantan kekasihnya, BJ. BJ diketahui adalah senior AS di universitas tersebut.

UPH mengungkapkan, kasus tersebut terjadi di luar jam akademik dan merupakan masalahan hubungan antarpribadi. Meski demikian, UPH tidak memberi toleransi terhadap kekerasan yang terjadi.

"Terkait dengan peristiwa yang melibatkan mahasiswa kami, Tim Pemeriksa UPH telah melakukan penelusuran dan investigasi.  Peristiwa tersebut terjadi di luar jam akademik dan merupakan permasalahan hubungan antar pribadi. Dalam hal ini, UPH tidak memberikan toleransi atas tindakan kekerasan, baik secara verbal maupun nonverbal," tulis UPH dalam keterangannya, Senin (20/2/2023).

1. UPH akan beri sanksi akademis

Dok.IDN Times/Istimewa

Kode Etik Mahasiswa UPH menyebutkan, semua orang yang melakukan pelanggaran akan dikenakan sanksi.

"Mahasiswa yang bersangkutan harus bertanggung jawab atas tindakannya dan menerima keputusan berupa sanksi akademis yang telah diambil oleh universitas," ujar UPH.

"UPH senantiasa berkomitmen untuk menciptakan dan memelihara lingkungan perkuliahan yang aman, nyaman, dan kondusif," lanjut keterangan tersebut.

2. AS sempat menerima permintaan maaf BJ

Ilustrasi Berpacaran (IDN Times/Mardya Shakti)

Sebelumnya, AS pernah melaporkan kasus kekerasan yang dialaminya ke Komnas Perempuan dan sudah ditanggapi. Namun karena BJ meminta maaf dan berjanji tidak mengulangi perbuatannya, maka laporan tersebut dicabut.

"Tetapi karena pelaku memohon maaf dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi, akhirnya dengan bodohnya aku maafin dan tidak aku lanjutkan proses laporannya karena aku berpikir bahwa dia 'akan berubah' ternyata itu kesalahan terbesar aku, terlalu naif memang," ujar AS, dikutip Senin.

3. AS diseret ke mobil dan dijambak BJ

Ilustrasi kekerasan pada perempuan (IDN Times/Arief Rahmat)

Penganiayaan juga dialami secara membabi buta oleh AS dari BJ saat dia meminta turun dari mobil BJ.

BJ pun menganiaya AS, mulai dari menyeretnya masuk ke mobil hingga dijambak, ditampar, dan dibanting ke tanah.

Di Twitter pribadinya, korban juga mengungkapkan, kekerasan yang dialaminya itu pernah terjadi di area Kampus.

Editorial Team