Jakarta, IDN Times - Suasana duka menyelimuti kediaman Junaedi dan Superni di Pademangan Barat, Jakarta Utara, Kamis (3/5). Kursi-kursi plastik berjajar di depan rumahnya yang berupa gang buntu nan sempit.
Terpal biru lusuh juga masih terpasang di tiang-tiang penyangga. Begitu melihat saya datang, Junaedi menyambut dengan senyum ramah dan segera mempersilakan duduk.
"Silakan diminum dulu, Mbak," ujar pria 41 tahun itu sembari menyodorkan beberapa gelas air mineral di meja, lalu melanjutkan, "Untung mbak nya ke mari sekarang. Coba kalau kemarin, banyak yang datang tapi saya gak bisa layani. Kondisi saya masih kacau."
Beberapa saat kemudian, Superni keluar dari rumah lantas duduk di depan saya. Tanpa disuruh, pasangan suami istri itu langsung berkisah tentang putera kecilnya, Mahesa (12) yang meninggal akibat berebut sembako di acara 'Untukmu Indonesia' di Monas, Sabtu (24/4) lalu. Raut kesedihan tampak jelas di wajah mereka.