Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD mengakui bakal berkunjung ke sejumlah negara pada pekan ini. Mahfud akan mengunjungi Ceko dan Belanda untuk menemui para eksil yang pernah menjadi korban pelanggaran HAM berat.
Data terakhir yang diterima Mahfud dari Kementerian Luar Negeri, ada 137 warga Indonesia di luar negeri yang sulit kembali ke Tanah Air. Mayoritas merupakan eks mahasiswa ikatan dinas Indonesia (Mahid) era Presiden Soekarno.
Mereka adalah mahasiswa yang dikirim ke luar negeri untuk melanjutkan pendidikan sarjana di negara Uni Soviet, seperti Ceko, dan negara sosial komunis lain di Eropa Timur.
"Jadi, nanti malam saya akan ke Turki untuk membahas kerja sama keamanan. Sesudah itu akan bertolak ke Amsterdam, Belanda dan Praha, Ceko. Kami ke sana bukan untuk menjemput, tapi untuk menemui dan memberi tahu hak-hak korban pelanggaran HAM berat. Sebab, itu hak konstitusional mereka," ujar Mahfud dalam keterangan video yang disampaikan pada Selasa (22/8/2023).
Sementara, dalam wawancara terbatas IDN Times dengan Sekretaris Menko Polhukam, Letjen TNI Teguh Pudjo Rumekso, Mahfud dijadwalkan berdialog dengan para eksil tersebut dan mendengar aspirasi mereka.
"Mereka akan ditawarkan kompensasi seperti golden visa, KITAP (Kartu Izin Tinggal Tetap), KITAS (Kartu Izin Tinggal Sementara). Tapi, untuk punya fasilitas dwi kewarganegaraan tidak bisa karena negara kita tidak menganut ketentuan itu," kata Teguh di Kemenko Polhukam, Jakarta, pada awal Agustus.
Teguh menambahkan pemerintah bakal membantu memfasilitasi jika ada eksil yang ingin kembali menjadi WNI. Karena dilarang kembali ke Tanah Air, para eksil tersebut akhirnya menetap di sejumlah negara dan menjadi warga negara setempat.