Mahfud Blak-blakan Minta Denny Indrayana Bantu Anies Jadi Capres

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD, secara blak-blakan mengakui ia meminta kepada Denny Indrayana agar membantu Anies Baswedan lolos menjadi bakal capres.
Permintaan serupa tidak hanya ia sampaikan kepada Denny, melainkan juga kepada Ketua Umum Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Syaikhu. Hal itu sengaja disampaikan Mahfud supaya tidak ada lagi tuduhan kepada pemerintah, yang disebut hendak menjegal pencapresan Anies pada Pemilu 2024.
"Bukan hanya Denny saja yang saya minta (tolong), Ketua Umum PKS juga saya mintai tolong Anies agar dijaga dan tetap mendapatkan tiket (capres). Karena kalau nanti gak dapat tiket (pencapresan) yang dituduh pemerintah, karena dia nuduhnya pemerintah terus mengganjal Anies," ungkap Mahfud di kompleks parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (5/6/2023).
Ia meminta kepada Denny agar jangan sampai Anies gagal menjadi bakal capres, lantaran mendapat ganjalan dari internal Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Mahfud kembali menegaskan pemerintah tidak menjegal Anies maju menjadi bakal capres pada Pemilu 2024.
"Jadi, saya sampaikan, tolong itu dijaga jangan sampai dari internal (koalisi Anies) yang gagal (terbentuk)," tutur dia.
Pernyataan serupa ia juga sampaikan ke Ahmad Syaikhu ketika Ketua Umum PKS tersebut berkunjung ke rumah dinasnya pada 15 April 2023. Dalam kunjungan tersebut, PKS menawarkan Mahfud untuk menjadi cawapres Anies.
"Saya sampaikan itu juga ke Ketua Umum PKS, Ahmad Syaikhu ketika datang ke rumah saya, dan menjajaki bagaimana kalau bapak menjadi cawapresnya Anies? Saya bilang jangan saya, nanti (koalisi) malah pecah," tutur dia.
Apakah Anies merasa dijegal pemerintah agar tak bisa menjadi bakal capres Pemilu 2024?
1. Mahfud tolak tawaran jadi bakal cawapres Anies Baswedan
Lebih lanjut, Mahfud menolak tawaran PKS untuk menjadi bakal cawapres Anies. Sebab, bila ia setuju, Mahfud khawatir koalisi parpol pengusung Anies malah menjadi terpecah.
"Saya bilang jangan saya, nanti malah pecah (koalisi parpol pengusung Anies). Kalau koalisinya gak setuju nanti Anies malah tidak mendapat tiket (pencapresan) kalau partainya tidak menentukan pilihan yang sama," kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu.
Mahfud memilih menjaga pemilu agar tetap berjalan pada 14 Februari 2024. "Agar pemilunya nanti tetap terselenggara, jadi saya jaga pemilunya," ujarnya.