Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD mengatakan Indonesia memilih menjadi negara demokrasi. Maka, kekuasaan harus berganti berdasarkan kehendak rakyat.
Sirkulasi kekuasaan itu, kata Mahfud, dilakukan lewat mekanisme pemilu. Namun, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu juga mengingatkan sulit mencari pemimpin ideal melalui pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
"Pemilu yang diselenggarakan tiap lima tahun itu memang bukan untuk mencari pemimpin ideal dan sempurna karena tidak akan ketemu. Tapi, untuk mencegah orang jahat menjadi pemimpin. Jadi, tugas Anda semua ikut pemilu dan pilih pemimpin yang paling sedikit kejelekannya," ungkap Mahfud ketika berbicara di hadapan mahasiswa Universitas Udayana, Bali dan dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (10/10/2023).
Pemilu yang digelar secara rutin menjadi bukti Indonesia negara demokrasi. Meski begitu, pemilu itu harus dilaksanakan secara bermartabat, sesuai nilai, etika, dan aturan hukum.
"Kenapa kita memilih demokrasi bukan monarki, oligarki atau yang lain? Karena sistem demokrasi dipandang paling memungkinkan berjalan. Bekerjanya negara sebagai organisasi kekuasaan yang bertujuan melindungi, menghormati dan memajukan Hak Asasi Manusia (HAM)," kata dia.